Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjalanan Pertama setelah 24 Tahun, Suu Kyi Puas  

Aung San Suu Kyi saat mengunjungi kamp pengungsi Mae La di perbatasan Thailand - Myanmar (2/6). REUTERS/Damir Sagolj
Aung San Suu Kyi saat mengunjungi kamp pengungsi Mae La di perbatasan Thailand - Myanmar (2/6). REUTERS/Damir Sagolj
Iklan

TEMPO.CO , Yangon - Tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi kembali ke tanah airnya setelah menyelesaikan kunjungan luar negeri di Thailand selama enam hari, Minggu 3 Juni 2012. Peraih nobel perdamaian ini mengaku puas dengan perjalanan pertamanya setelah 24 tahun.

Suu Kyi tersenyum lebar saat hendak menuju bandara Yangon, dikawal pejabat senior partai oposisi. Ia melambaikan tangan dan mengatakan pada wartawan dengan semangat bahwa perjalanannya ke Thailand "Sangat memuaskan".

"Ini adalah kunjungan yang sangat baik," kata Suu Kyi sebelum masuk mobil yang telah menunggunya. "Sangat sukses."

Perjalanan panjang tahanan politik ini dipandang sebagai bukti kepercayaannya dalam pemerintahan sipil Myanmar, politik reformasi yang berbeda dengan mantan junta militer.

Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dari dua dekade terakhir sebagai tahanan rumah. Ia sebelumnya pernah menolak meninggalkan negara itu karena takut tidak diijinkan kembali lagi ke tanah airnya.

Ia menggunakan kunjungannya untuk menarik perhatian pada penderitaan rekan di luar negeri - dari eksploitasi pekerja migran yang bekerja di Thailand untuk mencari pekerjaan sekaligus mengungsi untuk mencari perdamaian.

Suu Kyi menjadi sorotan pada saat ia berpidato di Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur, Jumat 1 Juni kemarin. Di depan peserta forum, ia menyampaikan pidato pertamanya sejak berjuang demi demokrasi di Myanmar pada tahun 1988.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pidatonya, Suu Kyi memperingatkan tentang "opimisme sembrono" dalam proses reformasi di Myanmar. Dia mengatakan bahwa ia percaya pada komitmen Presiden Thein Sein atas reformasi tetapi militer masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan.

Tidak jelas apakah perjalanan Suu Kyi ke Thailand menjadi alasan Thein Sein membatalkan khadirannya di Forum Ekonomi Dunia di Asia Timur dengan tiba-tiba. Banyak spekulasi, Presiden Myanmar itu tidak ingin dikalahkan oelh Suu Kyi.

Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan bahwa kunjungan resmi pertama Thein Sein ke Thailand kemudian diatur ulang untuk hari Senin dan Selasa, tapi itu juga dibatalkan tanpa memberi alasan atau menawarkan hari lain.

Pada pertengahan Juni mendatang, Suu Kyi akan melakukan perjalanan internasional, tur lima negara ke Eropa, yaitu Jenewa, Dublin, London, Paris dan Oslo, Norwegia. Di Norwegia nanti, ia secara resmi akan menerima Hadiah Nobel Perdamaian dia telah diberikan pada 1991.

AP | RINA WIDIASTUTI

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

4 hari lalu

Noeleen Heyzer. Reuters
Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

Utusan khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer dipastikan tidak akan melanjutkan mandatnya setelah menjabat selama 20 bulan.


Kelompok Sipil: KTT ASEAN Perlu Cari Cara Hentikan Kekerasan di Myanmar

33 hari lalu

Koordinator ALTSEAN-Burma Debbie Stothard (kiri), Ketua Progessive Voice Khin Ohmar (kedua dari kiri), Koordinator advokasi regional AJAR Putri Kanesia (kedua dari kanan) memberikan perkembangan HAM di Myanmar dalam pertemuan di Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. TEMPO/DANIEL A. FAJRI
Kelompok Sipil: KTT ASEAN Perlu Cari Cara Hentikan Kekerasan di Myanmar

Para aktivis HAM ragu konferensi tingkat tinggi ASEAN pekan depan akan membuahkan terobosan dalam menyelesaikan krisis Myanmar.


Mahkamah Agung akan Gelar Sidang Permohonan Banding Aung San Suu Kyi

46 hari lalu

Aung San Suu Kyi. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mahkamah Agung akan Gelar Sidang Permohonan Banding Aung San Suu Kyi

Aung San Suu Kyi menjalani hukuman 33 tahun penjara setelah vonis bersalah dalam lebih dari selusin kasus yang tidak masuk akal.


Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

49 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]
Sambut Tahun Baru, Junta Myanmar Bebaskan Lebih dari 3.000 Tahanan

Menurut kelompok aktivitas, sedikitnya 17.460 orang masih ditahan dan 3.240 telah dibunuh oleh junta Myanmar.


100 Gerilyawan dan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara, Ini Alasan Junta Myanmar

53 hari lalu

Penjabat Presiden National Unity Government Myanmar Duwa Lashi La. Dok: NUG
100 Gerilyawan dan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara, Ini Alasan Junta Myanmar

Tidak kurang dari 100 gerilyawan anti Junta Myanmar, warga sipil dan anak-anak, tewas dalam serangan udara oleh penguasa militer di desa di Sagaing


Retno Marsudi Lapor soal Myanmar ke Dewan Keamanan PBB

5 April 2023

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan press briefing Triwulan Pertama Keketuan ASEAN 2023 di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu  5 April 2023. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  menyebutkan sejak Januari hingga akhir Maret 2023, telah dilangsungkan 190 pertemuan di berbagai tingkatan dari 531 pertemuan yang tercatat di dalam Kalender Keketuaan Indonesia di ASEAN. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Retno Marsudi Lapor soal Myanmar ke Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melaporkan soal Myanmar ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Dunia Kecam Junta Myanmar yang Bubarkan Parpol Suu Kyi

29 Maret 2023

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer
Dunia Kecam Junta Myanmar yang Bubarkan Parpol Suu Kyi

Dunia internasional mengutuk langkah junta militer Myanmar membubarkan partai politik pimpinan Aung San Suu Kyi


Junta Myanmar Membubarkan Eks-Partai Berkuasa yang Gagal Mendaftar

28 Maret 2023

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar Membubarkan Eks-Partai Berkuasa yang Gagal Mendaftar

Banyak partai yang tidak bisa atau tidak ingin berpartisipasi dalam pemilu Myanmar, yang dikecam banyak pengkritik sebagai pembohongan.


PM Singapura dan Jokowi Bahas Konsensus Myanmar yang Mandek

16 Maret 2023

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Singapura, pada Kamis, 16 Maret 2023. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah kemajuan yang telah dilakukan sejak pertemuan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2022 lalu. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
PM Singapura dan Jokowi Bahas Konsensus Myanmar yang Mandek

Singapura dan Indonesia menegaskan akan terus bekerja sama dengan negara anggota ASEAN, juga mitra seperti PBB untuk menyelesaikan masalah Myanmar.


APHR Desak Indonesia Komunikasi dengan NUG Myanmar, Jangan Andalkan Junta

3 Maret 2023

Pengungsi melintasi sungai saat menerima bantuan dari Thailand di perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Thailand, 7 Januari 2022.  Ribuan pengungsi yang melarikan diri dari gejolak pertempuran antara tentara Myanmar dan kelompok pemberontak memilih menetap sementara di Tepi Sungai Moei. REUTERS/Athit Perawongmetha
APHR Desak Indonesia Komunikasi dengan NUG Myanmar, Jangan Andalkan Junta

APHR mendesak Indonesia sebagai ketua blok Asia tenggara tahun ini untuk segera membuka saluran komunikasi dengan pemerintah bayangan di Myanmar.