TEMPO.CO , London - Perayaan 60 tahun Ratu Elizabeth II bertakhta diperingati secara meriah di Inggris mulai semalam. Teman terdekat Ratu mengatakan dia pernah bersumpah untuk mengabdi kepada rakyat Inggris hingga akhir hayatnya. "Ia akan memenuhi janji itu, tidak pernah, tak pernah, tak pernah untuk turun takhta," kata dia.
Tekadnya, kata dia, tak bisa dibaca sebagai dia tak ingin mewariskan takhtanya kepada Pangeran Charles, sang putra mahkota. Namun sebagai bentuk tanggung jawab atas sumpah yang telah diucapkannya saat pelantikan enam dekade lalu. "Janji yang dibuatnya di hadapan Tuhan untuk mendedikasikan hidupnya kepada negara dan rakyatnya," katanya.
Teman lain, yang telah mengenalnya sejak kecil, mengatakan tentang prospek turun takhta. "Turun takhta? Dia tidak akan melakukannya, saya bisa menjanjikan Anda tentang ini. Ratu Victoria tidak turun takhta, begitu juga Ratu kita," kata dia.
Optimisme juga disuarakan dalam jajak pendapat Mori yang menunjukkan bahwa dukungan publik untuk monarki Inggris berada pada rekor tertinggi. Delapan puluh persen menyatakan akan tetap memilih model pemerintahan monarki, dan hanya 13 persen yang menginginkan republik.
Pada malam perayaan kemarin acara dilangsungkan sangat meriah. Dia adalah satu dari dua orang dalam sejarah Inggris yang bertakhta hingga 60 tahun lebih. Yang pertama adalah nenek buyut Ratu Victoria.
Uskup Agung Canterbury menyebutnya sebuah "hadiah yang luar biasa" untuk bangsa. Adapun Perdana Menteri David Cameron menggambarkan dirinya sebagai "brilian, abadi, dan tahan banting". Sementara Pangeran Charles hanya mengatakan dia ibu yang luar biasa.
TRIP B | DAILY MAIL