TEMPO.CO, Berlin-- Presiden Rusia Vladimir Putin memulai kunjungan kerjanya ke luar negeri untuk pertama kalinya sejak resmi menjabat presiden. Dalam kunjungan dua hari itu Putin mengawalinya dari Belarus, sekutu terdekat Rusia, dilanjutkan ke Jerman dan Prancis.
Penasihat Presiden Rusia, Yury Ushakov, menjelaskan Putin akan membahas situasi Suriah, Iran, dan Afganistan dalam kunjungannya.
Putin bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Joachim Gauck, dan Presiden Prancis Francois Hollande. Seperti diberitakan Associated Press, Jumat 1 Juni 2012, Putin bisa saja memperkirakan akan menghadapi tekanan dari pemimpin Jerman dan Prancis untuk mengubah pendiriannya soal Suriah. Namun sepertinya tekanan diplomatik terhadap Presiden Rusia kecil.
Merkel enggan menjelaskan harapannya. Ia mengakui ada perbedaan dengan Rusia, tapi, “Kami juga memiliki sejumlah pemahaman yang sama ketika hal itu menyangkut keamanan hak asasi manusia dan membawa masalah pelanggaran HAM untuk diakhiri.”
Sedikitnya 300 pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa ditempatkan di sekitar Suriah untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata sebagai bagian dari rencana damai yang diajukan utusan khusus PBB, Kofi Annan. Namun rencana itu dicederai oleh berbagai aksi kekerasan setiap hari.
Baca Juga:
Suriah merupakan sekutu terakhir Rusia di kawasan Timur Tengah. Suriah memperbolehkan perairannya menjadi pangkalan Angkatan Laut Rusia dan menjadi pelanggan utama industri persenjataan untuk negara bekas pecahan Soviet itu.
AP I RIA NOVOSTI I MARIA RITA