TEMPO.CO , Yerusalem - Israel menyerahkan puluhan jenazah militan ke otoritas Palestina pada Kamis, 31 Mei 2012 ini. Upaya pengembalian ini diharapkan dapat memulai babak baru pembicaraan damai kedua seteru itu.
Jenazah para militan ini sudah beberapa dekade terkubur dalam sebuah pemakaman kompleks militer Israel selama masa pendudukan Tepi Barat. Mereka termasuk bagian dari 20 pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 200 warga Israel dalam serangkaian serangan pada 1995 hingga 2006.
Israel menyerahkan 80 jenazah itu ke Tepi Barat --daerah yang dikuasai oleh Presiden Mahmoud Abbas selaku pemegang otoritas Palestina-- sedangkan sisanya 11 jenazah lainnya dikirimkan ke Ramallah, Jalur Gaza, daerah yang dikontrol oleh Hamas.
Koresponden Al Jazeera, Sue Turton, melaporkan dari Ramallah, dari 91 mayat yang dikembalikan hanya satu jenazah yang masih belum adanya namanya. "Mayoritas berasal dari Nablus dan Hebron," katanya.
"Harapan kami, pengembalian ini dapat menimbulkan rasa saling percaya guna kembali ke pembicaraan damai," kata Mark Regev, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. "Israel siap kembali ke meja perundingan tanpa syarat apapun."
Abbas telah meminta Israel menghentikan pembangunan di daerah pendudukan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai syarat kembali ke pembicaraan perdamaian. Perundingan damai antara otoritas Palestina dengan Israel buntu sejak 2010 karena Israel ngotot melanjutkan pembangunan permukiman di daerah pendudukan.
Otoritas Palestina dan Hamas merencanakan membangun monumen penghormatan bagi para pejuang mereka. Para militan dianggap mati syahid karena berjuang demi membela tanah air.
"Bangsa Palestina hari ini memuliakan para pahlawan," kata seorang presenter radio Al-Aqsa milik Hamas. "Dengan kembalinya sisa-sisa para pahlawan, beberapa di antaranya meledakkan diri untuk Palestina, kami berharap semangat perlawanan dan bau mesiu mereka akan merasuk ke gang-gang dan jalan-jalan desa, serta kamp-kamp pengungsi. "
Bagi sebagian warga Israel, penggembalian jenazah militan Palestina mengingatkan kembali serangan yang sempat mengguncang negara. Di antara jenazah yang diserahkan terdapat tujuh militan Palestina yang melakukan serangan melalui laut di malam hari di Tel Avis pada 1975, serta menguasai Hotel Savoy, dan penuntut pembebasan tahanan Palestina. Sejumlah pria Palestina tersebut akhirnya tewas setelah pasukan komando Israel melakukan penyerbuan pagi hari. Dalam penyerbuan tersebut, delapan sandera dan tiga tentara berikut komandan unit komando tewas.
REUTERS | AL JAZEERA | CHOIRUL