TEMPO.CO , London - Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, disebut-sebut mempunyai hubungan istimewa dengan taipan media yang kini menghadapi serangkaian tudingan pelanggaran hukum, Rupert Murdoch. Saat masih menjabat, Murdoch disebut membengaruhinya terkait dengan kebijakan media.
Blair saat memberi kesaksian dalam penyelidikan Leveson menegaskan Rupert Murdoch tidak melobi dia secara langsung atas kebijakan media ketika itu. Namun ia mengakui kedekatannya dengan pendiri News Corporation. Mereka menjadi lebih dekat setelah Blair menjadi ayah baptis Grace, putri Murdoch.
Blair mengatakan Murdoch "tidak melobi saya pada hal-hal terkait dengan media." Namun, katanya, hal itu bukan berarti mereka tak menghargai posisi perusahaan itu, terutama terkait dengan oposisi bagi integrasi Eropa.
Ihwal bisnis Murdoch, dia menyatakan, "Kami lebih sering melawan ketimbang mendukung."
Lance Price, mantan anggota Partai Buruh dan kepala bagian pers Blair, sebelumnya menjelaskan Murdoch sebagai "anggota kabinet ke-24", untuk menyebut pengaruhnya dalam pemerintahan Blair. Ia menyebut Blair tidak akan mengubah kebijakan soal Eropa tanpa berbicara dengan Murdoch terlebih dulu.
"Apakah saya mengatakan dia bukan tokoh kuat di media, tentu saja tidak. Tentu saja Anda menyadari apa pandangannya, dan itulah mengapa saya mengatakan bagian dari pekerjaan saya adalah untuk mengelola situasi sehingga Anda tidak masuk ke dalam situasi di mana Anda telah menggeser kebijakan," ujarnya.
Soal hubungannya dengan Murdoch, Blair mengatakan, "Saya tidak membutuhkannya atau orang lain untuk memberi tahu saya apa yang harus dilakukan."
TRIP B | GUARDIAN
Berita Terpopuler:
Yesus Wafat pada 3 April Tahun 33?
Gurun Ini Semula adalah ''Lautan''
Pembocor ''Vatileaks'' Sebut Ada Kardinal Terlibat
Vatikan Sangkal Ada Kardinal Bocorkan Rahasia
Anang Ketemu Ashanty Versi Dahlan Iskan
Kisah Pengumpul ‘Puzzle’ Korban Sukhoi