TEMPO.CO, Kairo-Pilihan rakyat Mesir atas pemimpinnya diperkirakan mengerucut kepada dua kandidat. Kubu Ikhwanul Muslimin mengatakan kandidatnya dalam pemilihan presiden bebas Mesir telah menang menuju ke putaran kedua bulan depan. Dia bakal menantang bekas mantan Kepala Staf Angkatan Udara, Ahmed Shafiq, yang pernah menjadi perdana menteri terakhir pemimpin Mesir yang terguling, Hosni Mubarak.
Suara pemilihan presiden babak pertama pekan ini telah mempolarisasi rakyat Mesir antara mereka yang bertekad menghindari menyerahkan kepresidenan kembali kepada pria dari era Mubarak dan orang-orang yang mencemaskan suatu monopoli Islamis memegang lembaga-lembaga berkuasa. Babak kedua digelar pada 16 dan 17 Juni nanti bila tak ada kandidat yang meraup 50 persen suara.
Pemilu ini menandanti langkah penting dalam transisi berdarah kekuasaan mutlak menuju demokrasi, yang diawasi oleh Dewan Militer yang telah berjanji untuk menyerahkan kekuasaan kepada seorang presiden baru pada 1 Juli mendatang.
"Jelaslah sudah bahwa babak final akan bertarung antara Mohamed Mursi (Ikhwanul Muslimin) dan Ahmed Shafiq," ujar seorang pejabat pemilihan Ikhwanul, yang tak mau menyebutkan nama, kepada Reuters di Kairo.
Dalam berbagai penghitungan cepat, di luar Komisi Pemilihan Umum Mesir, Mursi menang dengan angka 31 persen dari 10 juta suara yang telah dihitung pada hampir setengah TPS yang berjumlah 13.100. Ahmed Shafiq, purnawirawan perwira Angkatan Udara Mesir berada di tempat kedua dengan meraup 22 persen. Abdel Moneim Aboul Fotouh, bekas pemimpin Ikhwanul yang membangkang, yang berkampanye sebagai Islamis dan liberal, berada di tempat ketiga dengan dukungan suara sekitar 17 persen.
Ahmad Sarhan, juru bicara untuk Shafiq, menyebutkan para pemilih telah bersatu untuk calon karena dia menjanjikan "menyelamatkan Mesir dari kekuatan hitam," yang merujuk ke Ikhwanul Muslim dan militan Islam lainnya.
"Shafiq akan membawa kembali keamanan," kata Sarhan. "Revolusi telah berakhir," ujarnya lagi. "Hari ini revolusi sudah 1 setengah tahun." ujarnya.
Hingga kemarin belum ada hasil resmi yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum. Hal itu disampaikan Minister Plenipotentiary Kedutaan Besar Mesir di Indonesia, Ahmed El-Feky di sela jumpa pers memperingati Hari Afrika, di Jakarta. "Hasil penghitungan baru selesai besok atau lusa," ujar El-Feky kepada Tempo Jumat 25 Mei 2012.
Soal siapa terdepan, El-Feky memperkirakan kandidat Islamis yang lebih berpeluang ketimbang sekuler. Keduanya adalah Abdel Moneim Aboul Fotouh dan Dr. Mohamed Mursi. "Tapi Amr Moussa juga punya peluang untuk maju ke putaran kedua," katanya.
Reuters | Bloomberg | The New York Times | Dwi Arjanto
Berita lain:
Rusia Pikir Amerika Sabotase Sukhoi
Bruk! Pintu Pesawat Jatuh di Lapangan Golf
Gaya Trio 'Lara Croft' di Parkiran
Pelaut Iran Selamatkan Kapal AS dari Perompak
Taliban Racun 120 Siswi Sekolah Afganistan
Barack Obama, Presiden Pertama Aktif di Twitter
Istri bin Ladin Yang Ini Banyak ''Bicara'' Ke Intel