TEMPO.CO, Islamabad - Tiga istri Osama bin Laden terkenal sangat setia dan penurut pada sang suami. Namun, setelah kematian Osama bin Laden, tak semua istrinya menyimpan rahasia rapat-rapat.
Seorang agen intelijen Pakistan yang menginterogasi mereka mengatakan salah seorang istri Bin Laden bahkan terlalu "bocor" alias terlalu banyak memberi informasi lain. Ketiga wanita itu ditangkap oleh pasukan keamanan Pakistan setelah pasukan elite Angkatan Laut Amerika Serikat menyerang rumah persembunyian mereka, sekitar 35 kilometer dari Ibu Kota Islamabad.
Siapa dari ketiga istri Bin Laden yang paling banyak "bicara" itu? Ia menyebutkan istri muda Osama yang berasal dari Yaman, Amal Al-Sadeh, sangat keras kepala dan menunjukkan kemarahan ketika diajukan beberapa pertanyaan. Sedangkan yang lain, warga negara Arab Saudi, menyatakan ketidaksenangan dengan terlalu banyak diam di balik cadar mereka, kata agen itu.
"Mereka semua seperti bernostalgia setiap kali mereka berbicara tentang Bin Laden," kata agen intelijen itu. "Saya bisa merasakan Amal selalu marah setiap kali saya berbicara dengan dia. Dia keberatan untuk ditanyai dan jarang membagi-bagikan sesuatu."
Namun, pada kali lain, Amal agak fleksibel. "Amal pernah mengatakan kepada saya bahwa dia dan Bin Laden menyukai Che Guevara. Dia tampak seperti seorang pemberontak, jadi saya menanyainya tentang kaum kiri Amerika Latin. Aku menemukannya dia sangat antusias dengan topik ini," katanya.
Ernesto "Che" Guevara adalah seorang Marxis Argentina dan berperan penting dalam revolusi Kuba. Dia dieksekusi di Bolivia pada 1967.
Amal, yang terluka dalam serangan yang menewaskan Bin Laden, melakukan perjalanan ke Afganistan untuk menikah dengan Bin Laden ketika ia berusia 18 tahun. "Para istri lainnya tidak banyak bicara. Mereka membosankan," kata agen.
Pakistan telah mendeportasi ketiga janda Bin Laden ke Arab Saudi bulan lalu. Mereka sebelumnya dihukum karena masuk Pakistan secara ilegal dan memerintahkan deportasi mereka setelah akhir masa hukuman mereka.
TRIP B | AP