TEMPO.CO , Paris - Ke-17 negara anggota zona euro berisiko jatuh ke dalam resesi yang lebih parah. Peringatan ini disampaikan oleh Organization for Economic Cooperation and Development. Lembaga ini meminta pemerintah dan bank sentral Eropa untuk bertindak cepat demi menjaga perlambatan yang bisa menyeret ke memburuknya ekonomi global.
Kepala Ekonom OECD, Pier Carlo Padoan, memperingatkan ekonomi zona euro akan mengalami kontraksi sebanyak 2 persen tahun ini, angka yang disebut organisasi yang berbasis di Paris ini sebagai buah skenario terburuk pada November 2011.
Baca Juga:
Dalam dua kali setahun prospek ekonomi global yang dikeluarkan, OECD--yang memonitor tren ekonomi untuk negara maju--mengatakan proyeksi rata-rata untuk ekonomi zona euro menyusut 0,1 persen tahun ini dan tumbuh hanya 0,9 persen pada 2013.
"Hari ini kita melihat situasi di kawasan euro dekat dengan skenario penurunan yang dapat menyebabkan resesi yang parah di wilayah euro dan dengan berdampak ke seluruh dunia," kata Padoan.
Laporan prakiraan Eropa semakin jauh tertinggal dari negara lain, khususnya Amerika Serikat, yang ekonominya diperkirakan akan tumbuh 2,4 persen tahun ini dan 2,6 persen di tahun berikutnya. "Sekarang ada kecenderungan divergen antara kawasan euro dan AS, di mana AS menjadi lebih kuat sedangkan kawasan euro tertinggal," kata Padoan.
Eropa sendiri semakin terpecah antara utara yang kaya dan terus tumbuh dan pinggiran selatan yang meluncur lebih dalam ke dalam resesi. Prakiraan OECD menyebut Jerman, ekonomi terbesar Eropa, akan mempercepat pertumbuhan 2 persen tahun depan setelah pertumbuhan 1,2 persen pada tahun 2012. Sementara Prancis, ekonomi terbesar kedua zona euro, akan naik 1,2 persen tahun depan setelah pertumbuhan 0,6 persen tahun ini.
Ekonomi Italia, sebaliknya, akan menyusut 1,7 persen tahun ini dan 0,4 persen pada tahun 2013. Spanyol juga diperkirakan tetap terperosok dalam resesi, dengan kontraksi 1,6 persen tahun ini dan 0,8 persen pada tahun berikutnya. Padoan mendesak para pemimpin zona euro untuk kompak meningkatkan pertumbuhan sambil mengurangi defisit.
Pada saat yang sama, Padoan menyatakan ekonomi Asia akan lebih baik dari Eropa. Jepang diperkirakan akan tumbuh 2 persen tahun ini dan memperlambat menjadi 1,5 persen pada tahun 2013, sementara Cina dari 8,2 persen menjadi 9,3 persen.
Meski penurunan peringkat pertumbuhan mereka untuk Eropa, angka OECD lebih optimistis dibandingkan dengan Dana Moneter Internasional. Bulan lalu IMF meramalkan ekonomi Eropa akan menyusut 0,3 persen pada tahun ini, dan AS berkembang 2,1 persen.
TRIP B | USA TODAY