Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NATO Sepakat Tarik Pasukan di Afganistan  

image-gnews
Seorang pengunjuk rasa berdiri di hadapan sejumlah Polisi Chicago Police di Art Institute di mana Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama mengadakan jamuan makan malam bagi para pejabat NATO di Chicago, Amerika Serikat, Minggu (20/5). AP/Charles Rex Arbogast
Seorang pengunjuk rasa berdiri di hadapan sejumlah Polisi Chicago Police di Art Institute di mana Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama mengadakan jamuan makan malam bagi para pejabat NATO di Chicago, Amerika Serikat, Minggu (20/5). AP/Charles Rex Arbogast
Iklan

TEMPO.CO , Chicago - Para pemimpin Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sepakat menarik pasukannya dari Afganistan. Mereka juga mengamini keputusan pertemuan di Chicago, Senin, 21 Mei 2012, bahwa seluruh persoalan keamanan akan diserahkan ke pemerintah Afganistan mulai pertengahan tahun depan.

Pertemuan negara-negara sekutu di Chicago, Senin, 21 Mei 2012, menyatakan komit untuk mendukung Amerika Serikat yang secara resmi menarik pasukannya secara gradual hingga akhir 2014. Setelah itu misi NATO di Afganistan hanya terbatas pada memberikan bantuan pelatihan dan nasihat militer ke pemerintah Afganistan.

"Kami berdiri di belakang bangsa Afganistan. Mereka tidak akan sendirian," Presiden Barack Obama menuturkan hasil pertemuan. "Kami saat ini sangat kompak, bertanggung jawab untuk mengakhiri perang di Afganistan."

Pertemuan di Chicago berlangsung dua hari dihadiri  50 pemimpin negara, termasuk 28 pemimpin negara-negara NATO serta Presiden Afganistan Hamid Karzai dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.

Dalam pertemuan itu para pemimpin negara-negara sekutu juga menyepakati desakan Presiden baru Prancis, Francois Hollande, untuk mempercepat penarikan pasukannya pada 31 Desember atau dua tahun lebih cepat dari jadwal NATO.

Sementara itu pada pertemuan tersebut Pakistan tetap ngotot tak bersedia membuka rute suplai kebutuhan NATO di Afganistan menyusul tewasnya 24 tentara mereka oleh serangan udara Amerika Serikat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun menurut Obama dan Komandan NATO, Fogh Rasmussen, masalah tersebut bakal segera terpecahkan. "Kami benar-benar mengalami kemajuan sangat berarti," kata Obama.

Komunike akhir pertemuan meratifikasi rencana NATO menyerahkan seluruh pasukan tempur dan keamanan ke Afganistan pertengahan 2013 dan penarikan 130 ribu pasukan berakhir pada 2014.

Sekretaris Jenderal NATO mengatakan bahwa aliansi internasional tetap komit pada keamanan dan demokratisasi di Afganistan. Pada akhirnya, ujar dia, kehadiran NATO di Afagnistan pada 2014 selanjutnya hanya memberikan saran dan pelatihan militer. Pekan lalu Presiden Hamid Karzai mengumumkan bahwa pasukannya siap mengambil alih keamanan di beberapa provinsi baru.

AL JAZEERA | CHOIRUL


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran