TEMPO.CO ,MOSKOW:-Presiden Rusia Vladimir Putin merombak kabinet barunya. Susunan kabinet yang diumumkan Senin 21 Mei 2012 kemarin umumnya didominasi para pendukung setianya.
Mereka diantaranya Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov.
Putin memprioritaskan pemerintahannya pada sektor perekonomian yang terdampak paska krisis di Eropa. Salah satunya dengan meluncurkan kebijakan dan mengelola privatisasi US$ 1,7 miliar sekaligus mengurangi ketergantungan pada minyak.
"Pemerintahan baru berbeda secara subtansial, itulah kenapa pembentukannya agak lama dibanding yang terdahulu," kata Perdana Menteri Medvedev di sela pertemuan G8 di Camp David.
Putin merombak tim ekonomi yang mengelola pasar sebagai penasehat Medvedev selama empat tahun memerintah. Pemerintah baru akan menunjuk tujuh wakil perdana menteri. Salah satunya, Arkady Dvorkovich, bekas penasehat Medvedev mengisi pos wakil perdana menteri.
Sumber mengatakan kemungkinan Putin akan memperluas pengaruhnya atas kebijakan ekonomi dengan memastikan bahwa portofolio keuangan dan ekonomi. Orang dekat Putin yang memiliki kelihaian soal ekonomi dipertahankan. Anton Siluanov tetap menempati Menteri Keuangan sementara Andrei Belousov menjadi Menteri Pembangunan ekonomi.
Segera setelah pelantikannya, Putin mencanangkan sejumlah kebijakan, meningkatkan investasi tidak kurang dari 25 persen dari PDB pada tahun 2015, meningkatkan produktivitas tenaga kerja minimal dua kali lipat. Selanjutnya, mengangkat posisi Rusia di Index Doing Business Bank Dunia dari 120 pada tahun 2011 untuk 50 pada 2015 dan 20 pada tahun 2018 dan meningkatkan harapan hidup rata-rata pada tahun 2018 sampai 74 tahun dari 70 saat ini.
Sejumlah pihak menilai target Putin terlalu ambisius selama enam tahun ke depan. Namun, Putin memiliki modal awal. Rusia mencapai pertumbuhan ekonomi mengejutkan 4,9 persen pada kuartal pertama 2012. Padahal, negara lain di Eropa masih mendapatkan guncangan setelah krisis ekonomi global mendera.
REUTERS, THE SUN DAILY, EKO ARI