TEMPO.CO, Kairo - Kandidat kuat, Ikhwanul Muslimin Mohammed Mursi, berjanji tak akan menerapkan teokrasi jika memenangi pemilihan Presiden Mesir, yang akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Mei nanti. Hal itu dikatakannya dalam sebuah pawai massa pada Ahad, 20 Mei, di Kairo.
Mursi mengingatkan pendukungnya untuk mewaspadai adanya upaya mengganggu pemilu presiden tersebut. Pemilu ini merupakan yang pertama kalinya digelar sejak pemberontakan yang menjungkalkan Presiden Hosni Mubarak tahun lalu.
Menurut laporan-laporan media Mesir, Mursi berada di urutan belakang dalam jajak pendapat. Tetapi posisinya melonjak dalam kotak suara ekspatriat pekan lalu dalam misi-misi diplomatik.
Saat berpawai tadi malam di Kairo, Mursi bilang, siapa pun yang berupaya untuk kembali ke rezim lama atau mengingkari kemauan rakyat, "Bakal terjebak dan terbakar oleh kemarahan publik."
Dia tidak memerinci siapa yang diduga bakal menghambat pemilihan umum, termasuk dugaan para loyalis mantan presiden.
ASIAONE | REUTERS | DWI ARJANTO