TEMPO.CO, Washington - Barack Obama memang berdarah Kenya dari ayahnya, tetapi ia selalu dengan tegas menolak lahir di negeri Afrika itu. Namun bagaimana pun, hal ini menjadi amunisi lawan politiknya untuk menyerang.
Kini penyebab potensial dari rumor ini teridentifikasi. Ternyata mantan agen penerbitannyalah yang salah mengidentifikasi tempat kelahirannya sebagai Kenya ketika mencoba untuk mempromosikan lulusan Hukum Harvard yang kemudian menjadi penulis pada tahun 1991.
Menurut buklet promosi yang dihasilkan oleh lembaga Acton & Dystel, dalam daftar atas penulis, Obama disebut "lahir di Kenya dan dibesarkan di Indonesia dan Hawaii."
Miriam Goderich mengedit teks itu dari biodatanya. Dia sekarang menjadi mitra di Dystel & Goderich, tempat Obama menjadi salah satu klien saat ini.
"Ini tak lebih dari sebuah kesalahan saya, seorang asisten agen pada saat itu," tulis Goderich dalam sebuah pernyataan e-mail ke Yahoo News. "Tidak pernah ada informasi yang diberikan kepada kami oleh Obama dalam salah satu korespondensi atau komunikasi lain yang menyarankan dengan cara apapun bahwa dia lahir di Kenya dan bukan di Hawaii. Saya harap Anda dapat berkomunikasi dengan pembaca bahwa ini adalah kesalahan sederhana dan tidak lebih dari itu."
Salinan buku kecil ini diterbitkan pada Breitbart.com, di bawah judul: "Booklet agen literasi Obama pada tahun 1991: "Lahir di Kenya dan dibesarkan di Indonesia dan Hawaii" bagian dari pemeriksaan yang dijanjikan pendiri situs Andrew Breitbart.
TRIP B | NEWS YAHOO