TEMPO.CO, Kota Meksiko - Carlos Fuentes, salah satu novelis dan pengarang terbaik Amerika Latin yang kerap mengeluarkan kritik tajam ke pemerintah Meksiko dan Amerika Serikat, meninggal dunina, Selasa, 15 Mei 2012, dalam usia 83 tahun.
Semasa hidupnya, Fuentes telah menulis lebih dari 20 novel dan sejumlah cerita pendek. Beberapa novelnya yang terkenal antara lain berjudul The Death of Artemio Cruz, The Old Gringo, dan The Crystal Frontier. The Old Gringo merupakan novel paling laku di Amerika Serikat yang ditulis oleh pengarang Meksiko dan difilmkan pada 1999 dengan pemain Gregory Peck dan Jane Fonda.
Sebagai sastrawan, pria ini supersibuk sehingga harus membagi waktunya antara berada di Kota Meksiko dan London. Pada akhir hayatnya, dia tetap aktif dan enerjik serta masih sempat menulis sebuah buku baru.
Bersama rekan sesama sastrawan Amerika Latin, Octavio Paz, Gabriel Garcia Marquez asal Kolombia, dan Mario Vargas Llosa dari Peru, Fuentes memperkenalkan karya sastra Amerika Latin ke seluruh dunia. Hasil karya Fuentes juga diterjemahkan ke dalam 20 bahasa asing.
"Beliau telah meninggalkan karya besar untuk kami," ujar Vargas Llosa tentang Fuentes yang disampaikan melalui akun Twitter. Media lokal melaporkan, Fuentes meninggal di rumah sakit Kota Meksiko setelah mengalami pendarahan di rumah. Namun mendiang sesungguhnya memiliki masalah jantung.
Fuentes banyak mendapatkan penghargaan sastra, termasuk memperoleh Cervantes Award dari Spanyol. Dia juga calon kuat penerima Hadiah Nobel, tetapi dia menolaknya. Paz, salah seorang teman dekatnya, merupakan satu-satunya sastrawan Meksiko yang pernah memperoleh Hadiah Nobel di bidang sastra.
Lahir di Panaman pada 1928, Fuentes lebih banyak menghabiskan waktunya di Amerika Serikat, Cile, dan Argentina untuk mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai diplomat. Dia menempuih pendidikan fakultas hukum dan novel pertama diterbitkan ketika dia berusia 30 tahun.
Fuentes kerap mengritik kebijaksanaan politik Meksiko di bawah kekuasaan Partai Revolusioner secara terbuka. Partai ini berkuasa di Meksiko selama 71 tahun sebelum dikalahkan dalam pemilihan umum 2000.
Dia juga secara rutin mengiritik peran Amerika Serikat dalam perang saudara di Amerika Tengah pada 1980-an. Dalam kritiknya tehadap Amerika Serikat terhadap kebijaksanaan pekerja imigran Meksiko pada pertengahan 1990-an, Fuentes menulisnya di novel berjudul La Frontera de Cristal (The Crystal Frontier).
Kabar kematian Fuentes mendapatkan perhatian para pemimpin dan budayawan dunia, antara lain Presiden Meksiko Felipe Calderon, pengarang Salman Rushdie, dan presiden baru Prancis Francois Hollande. "Saya turut berduka atas meninggalnya pria yang kami kagumi dan cintai mendiang Carlos Fuentes. Dia merupakan penulis besar Meksiko," tulis Calderon di akun Twitter.
REUTERS | CHOIRUL