TEMPO.CO, Athena - Hari Selasa, 15 Mei ini, Presiden Yunani meminta para politikus menyingkir dan membiarkan pemerintahan teknokrat memimpin negeri keluar dari kebangkrutan. Tetapi para pemimpin kiri menolak proposal tersebut dan mendesak diadakan pemilihan umum baru agar bisa mereka menangi.
Para pemimpin partai, yang buntu sejak pemilihan umum parlemen sembilan hari lalu, bakal hadir di istana kepresidenan pada pukul 2 siang waktu setempat (atau 18.00 WIB). Mereka pesimistis Presiden Karolos Papoulias mampu mengatasi krisis politik berkepanjangan. Krisis ini memicu spekulasi bahwa Yunani akan keluar dari zona Euro beberapa hari ke depan.
Jika para pendukung dan penentang kebijakan dana talangan tak bisa akur membentuk pemerintahan, Papoulias akan meminta pemilihan umum baru pada Juni.
Ketika Athena harus menyetujui 11 miliar euro dalam ekstra pemotongan anggaran untuk memenuhi target-target rencana talangan. Penentang utama talangan--partai radikal kiri, SYRIZA, yang kini memimpin jajak pendapat--menegaskan usulan Presiden agar kekuasaan dipegang para pakar nonpartisan sebagai akal busuk untuk menerapkan penghematan yang dituntut oleh Uni Eropa dan IMF. Padahal opsi itu sudah ditolak mentah-mentah para pemilih.
"Kami akan datang pada pertemuan. Tetapi kami tetap dalam pendirian kami. Kami tak ingin apa pun kebijakan talangan. Bahkan jika mereka diterapkan oleh petinggi nonpolitik," kata juru bicara Partai SYRIZA, Panos Slourletis, Selasa pagi tadi, di kota Athena.
REUTERS | AP | DWI A