TEMPO.CO , Jakarta:Aktivis hak asasi manusia Bahrain, Nabeel Rajab kini harus menjalani masa penahanan selama sepekan. Ia dituding telah menghina badan hukum. Perintah penahanan itu berasal dari perwakilan dari penuntut umum.
Sebelum muncul perintah penahanan, Rajab ditangkap di Bandara Bahrain International, 5 Mei 2012. Kala itu ia ia mengumumkan bakal tampil dalam acara talk show dengan Julian Assange pada The Wolrd Tomorrow yang rencananya akan disiarkan. Meski tak berada di rumah, ia menyebutkan rumahnya dikelilingi hampir 100 polisi bersenjata.
Rajab membantah tuduhan itu. Ia mengatakan tindakan penahanan ini untuk menghambat aktivitasnya untuk HAM. Rajab adalah "kekuatan pendorong" gerakan protes yang sedang berlangsung di Bahrain.
Organisasi Electronic Frontier Foundation, Bahrain Justice and Development Movement, the International Federation for Human Rights, and Freedom House, dan organisasi lain, menyerukan agar pemerintah segera membebaskan Nabeel Rajab. Mereka menilai penangkapan dan penahanannya sebagai tindakan keras pemerintah terhadap aktivis HAM.
Sementara itu. wikileaks.org turun 24 jam menjelang jadwal siaran "The World Tomorrow." Mereka mengatakan menyelidiki penyebabnya. Mereka telah mengalami gelombang spamminng bots di Twitter, yang menyebut Rajab "teroris".
"The World Tomorrow," yang menampilkan Nabeel Rajab dan Mesir aktivis Alaa Abd El-Fattah disiarkan, Selasa, 8 Mei pukul 12.30 waktu London PM Inggris, Spanyol, Arab, dan Rusia. Hal ini juga akan ditayangkan dalam bahasa Italia melalui L'Espresso.
Episode keempat dari "The World Tomorrow" yang menampilkan ditayangkan Nabeel Rajab, serta Mesir aktivis Alaa Abd El-Fattah. Episode itu tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol, Rusia, Arab, dan Italia. Rajab membahas secara mendalam revolusi di Bahrain, kegagalan liputan media, keterlibatan militer Saudi, dipukuli, ditahan, dan efeknya terhadap keluarga dan anak-anak.
WLCENTRAL.ORG| RINA WIDIASTUTI
Dunia Terpopuler
Video Model Playboy dalam Debat Capres Meksiko
Model Playboy Bikin Buyar Debat Presiden Meksiko
Julia Orayen Bikin Calon Presiden Meksiko Melongo
Ulama Malaysia: Demonstrasi Haram
Cuaca Buruk Hantam Asia
Indonesia dan Korea Utara Saling Tukar Informasi
Chen Guangcheng Jadi Kata Sensitif di Cina
Kantor Biro Al Jazeera di Cina Ditutup
Chen Khawatirkan Nasib Keponakannya
Polisi Rusia Berangus Tokoh Pemrotes Putin