TEMPO.CO, Katmandhu - Tim penyelamat masih sibuk mencari korban yang terkubur lumpur dan puing bangunan akibat banjir yang melanda Nepal, Sabtu, 5 Mei 2012. Polisi mengatakan, air bah yang menyapu Nepal barat menimbulkan korban jiwa 20 orang dan lusinan lainnya hilang.
Selain itu, banjir juga melenyapkan sejumlah rumah, kendaraan, dan menghancurkan jembatan di dekat kota resor Pokhara, sekitar 125 kilometer sebelah barat Kathmandu. Bencana ini akibai tanggul sungai Seti jebol.
Petugas kepolisian melaporkan, banjir yang terjadi pada Sabtu, 5 Mei 2012, menyebabkan 44 orang hilang termasuk tiga wisatawan asal Ukraina. Pokhara merupakan kota terbesar nomor dua di Nepal setelah Kathmandu dan menjadi pintu gerbang menuju Pegunungan Annapurna, gunung tertinggi ke-10 di dunia. Wisatawan biasanya makukan treking ke kawasan Annapurna dari Pokhara.
Laporan lain menyebutkan, bencana air bah ini terjadi pada Sabtu pekan lalu ketika sebagian warga di sekitar Sungai Seti sedang mencuci pakaian, mandi, dan pikinik bersama keluarga dan teman-temannya. "Mereka menjadi korban banjir, berikut wisatawan asal UUkraina," kata polisi.
Petugas kepolisia, Shailesh Thapa, mengatakan polisi dan tentara dibantu warga desa gotong royong mencari korban yang tertimbun lumpur. Petugas juga menggunakan ekscavator untuk mencari korban. Korban asal Ukraina diidentifikasi bernama Oleksandr Dubinskiy, Ivan Malaknov, dan Alla Polonchuk.
Perdana Menteri Baburam Bhattarai langsung terbang ke kawasan bencana, Ahad, 6 Mei 2012, dan berbicara dengan warga desa bahwa pemerintah akan memberikan prioritas utama penyelamatan dan recovery. Dia juga mengumumkan keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan santunan sebesar 100 ribu rupee (sekitar Rp 11 juta) bagi yang kehilangan keluarga, sedangkan untuk yang kehilangan rumah memperoleh bantuan 25 ribu rupee (sekitar Rp 2,75 juta).
REUTERS | CHOIRUL