TEMPO.CO , Aden - Pemimpin Al-Qaidah Yaman, yang disinyalir terkait dengan serangan bom terhadap kapal perang Amerika Serikat USS Cole pada 2000, tewas dalam sebuah serangan udara oleh pesawat tak berawak.
Seorang pemimpjn suku pedalaman di sebelah timur Yaman mengatakan Fahd al-Quso tewas dihantam misil yang ditembakkan dari sebuah jet mata-mata tak berawak. Kematiannya dibenarkan oleh Al-Qaidah dan Kedutaan Besar Yaman di Amerika Serikat. "Sedikitnya seorang tewas dalam serangan udara."
Baca Juga:
Pejabat lainnya mengatakan sedikitnya 20 tentara meninggal akibat serangan balas dendam oleh kelompok militan di Yaman. Salah seorang pejabat milter Yaman mengatakan sejumlah pria bersenjata menyerang dua pos keamanan di luar Kota Zinibar, ibu kota Provinsi Abyan.
Akibat serangan tersebut, kata pejabat itu kepada kantor berita Associated Press, 25 tentara pemerintah ditangkap. "Sebelumnya, pasukan pemerintah membunuh 16 militan di Abyan," kata dia tanpa bersedia disebutkan namanya. Zinjibar merupakan kota yang dikuasai oleh kelompok-kelompok militan yang memiliki jaringan dengan Al-Qaidah sejak Mei 2011.
Quso pernah dilaporkan tewas dalam sebuah serangan militer pemerintah pada 2009, tetapi laporan tersebut ternyata tidak benar. Kali ini, kata koresponden BBC di Timur Tengah, Jon Leyne, tampaknya laporan kematian Quso benar.
Sejumlah saksi mata mengatakan, dia dihantam sebuah misil saat keluar dari kendaraan bersama militan Al-Qaidah lainnya di kawasan lembah pegunungan terpencil di sebelah selatan Provinsi Shabwa. Amerika Serikat menyediakan hadiah sebesar US$ 5 juta (sekitar Rp 46 miliar) bagi yang memberikan informasi atau berhasil membunuh Quso.
Kabar kematian Quso yang dianggap sebagai operator teroris senior langsung disambut hangat oleh seorang pejabat Amerika Serikat. Dia mengatakan Quso memiliki rencana untuk menyerang lagi Amerika Serikat dan Yaman.
USS Cole diserang pada Oktober 2000 di Pelabuhan Aden. Para penyerang dari kelompok militan menggunakan perahu mesin. Akibat serangan tersebut, kapal perang ini berlubang dan menyebabkan 17 pelaut Amerika Serikat tewas dan 40 lainnya terluka.
Pada April 2003, Quso ditahan oleh otoritas Yaman terkait dengan serangan, tetapi dia berhasil meloloskan diri. Dia ditangkap kembali 11 bulan kemudian, tetapi dibebaskan dari tahanan pada 2007 meskipun diprotes oleh Amerika Serikat.
AL JAZEERA | CHOIRUL