TEMPO.CO , Australia - Pebisnis yang kini mencoba terjun di dunia politik, Clive Palmer, menyatakan tengah membuat Titanic II. Kapal fenomenal yang sudah tenggelam satu abad silam kini coba dihadirkan Palmer dengan mengandeng sebuah perusahaan Cina, CSC Jinling Shipyard. Ia menargetkan kapal siap menarik sauh dari Inggris ke New York pada 2016.
Palmer, seorang miliuner dari usaha pertambangan, mengatakan Titanic II akan mempunyai ukuran yang sama dengan Titanic yang tenggelam pada 15 April 1912. "Akan sama mewahnya dengan Titanic asli, tapi tentunya memiliki sentuhan teknologi abad ke-21," ujar Palmer, Senin, 30 April 2012.
Ia menuturkan alasan pembuatan Titanic II adalah sebagai penghargaan kepada para pekerja di kapal pendahulunya. Pada pelayaran seabad lampau, Titanic membawa sekitar 1.514 penumpang dan awak, sebelum akhirnya menabrak gunung es dan membuat kapal terbelah.
Titanic yang digadang-gadang tidak akan tenggelam justru hancur pada pelayaran komersial pertamanya. Menanggapi nasib Titanic I, Palmer berujar: "Tentu saja akan tenggelam jika kamu melubangi kapalnya." Ia tak menampik kemungkinan kapal bisa tenggelam, tapi dengan semua teknologi terbaru, ia berharap bisa terhindar dari nasib nahas Titanic pertama.
"Para pekerja terdahulu telah menghasilkan karya yang mengagumkan lebih dari 100 tahun, dan kami ingin semangat yang sama akan hadir seratus tahun lagi," ujar Palmer.
Titanic I dimiliki oleh perusahaan White Star Line dan menjadi kapal terbesar di zamannya. Kini Titanic II dimiliki oleh Blue Star Line, perusahaan kapal yang dibuat khusus Palmer. Pada Titanic II, Palmer menyediakan 840 kamar dengan sembilan dek.
NEWS.COM.AU|ASIAONE|DIANING SARI