TEMPO.CO, Washington - Setelah badai skandal seksual, lembaga Secret Service Amerika Serikat mengedarkan etiket baru, "standar-standar pedoman yang disempurnakan". Pedoman baru yang dilansir Jumat, 27 April 2012 waktu Washington (Sabtu waktu Indonesia) ini diumumkan Direktur Mark Sullivan sebagai tanggapan skandal prostitusi di Kolombia.
Dokumen tersebut, yang diperoleh The Associated Press, memerintahkan para anggota Secret Service "mempertimbangkan baik-baik tindak-tanduk kalian dengan lensa atas (peristiwa) beberapa pekan lalu." Diantaranya:
- Standar-standar pedoman briefing untuk semua perlindungan lawatan dan peristiwa.
- Arahan oleh Departemen Luar Negeri di kawasan buat personel Secret Service, sejak kedatangan, soal wilayah dan batas-batas yang diperbolehkan.
- Tidak berkebangsaan asing, tidak termasuk staf hotel dan petugas penegakan hukum, yang dibiarkan berada di ruang-ruang hotel.
- Patronase kedudukan yang tak bereputasi dilarang.
- Alkohol bisa dikonsumsi hanya dalam jumlah moderat ketika tak bertugas pada sebuah penugasan sementara dan alkohol dilarang ditenggak 10 jam setelah bertugas.
- Larangan konsumsi alkohol di hotel begitu lawatan figur yang dilindungi telah dimulai.
- Dalam beberapa perjalanan, dua pengawas senior, termasuk satu dari kantor Secret Service, bertanggung jawab secara profesional. Tanggung jawab mereka antara lain menjelaskan standar etika selama perjalanan.
- Untuk memastikan perjalanan, personel Secret Service harus sudah memperoleh pelatihan etika lengkap.
AP | WASHINGTON POST | DWI A