TEMPO.CO , Dhaka–Pasukan Bangladesh yang bertugas sebagai penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mengirimkan sedikitnya 75 miliar taka atau setara US$ 1,138 miliar ke negaranya. Uang sebanyak itu mereka peroleh dalam tempo tiga tahun bertugas di sejumlah negara.
Menurut perwakilan PBB di Bangladesh, Abdul Momen dalam rilisnya kemarin, pasukan penjaga perdamaian Bangladesh itu mengirimkan uangnya ke keluarga mereka untuk membiayai kehidupan keluarganya, membeli rumah dan ditabung untuk masa pensiun.
Negara berpenduduk mayoritas muslim ini merupakan negara terbesar di dunia yang mengirimkan pasukannya sebagai penjaga perdamian PBB. Jumlah mereka lebih dari 10 ribu orang yang bertugas di 45 lembaga di 65 misi perdamaian di seluruh dunia.
Bangladesh juga merupakan negara pertama yang mengirimkan pasukan perempuannya sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB. Mereka dikirim untuk bertugas di Haiti pada tahun 2010.
Pada tahun 2010-2011, sekitar tujuh juta warga Bangladesh yang bekerja diluar negeri membawa pulang uang mencapai US$ 11,6 miliar. Jumlah ini setara dengan 10 persen dari produk domestik bruto Bangladesh.
Menariknya, para ahli memperkirakan banyaknya pasukan yang dikirim sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB membuat Bangladesh semakin jarang diguncang ancaman kudeta dalam satu dekade terakhir. Para perwira militer di level menengah dinilai tidak tertarik lagi untuk melakukan kudeta. Padahal sejak Bangladesh meraih kemerdekaannya pada tahun 1971, sudah 20 kali ada upaya kudeta.
ASIAONE I MARIA RITA