TEMPO.CO, PYONGYANG:-- Korea Utara memiliki "senjata-senjata pamungkas modern" yang mampu menghancurkan persenjataan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Demikian dikemukakan Kepala Staf Umum militer Korea Utara Laksamana Muda Ri Yong-Ho, Rabu 25 April 2012, sembari mengulang ancaman perang terhadap Korea Selatan. Dia sesumbar akan “memotong leher” mereka yang tampaknya menggoyang kepemimpinan Pyongyang.
Ri, dalam pidato menandai Hari Angkatan Bersenjata, menyampaikan penghargaan kepada ayah Jong-un, mendiang pemimpin tertinggi Kom Jong-il, dengan penguatan militer yang berkekuatan 1,2 juta tentara di negeri senjata nuklir itu.
Pernyataan itu di tengah spekulasi di luar negeri soal arsenal rudal dan ambisi-ambisi nuklir negeri tertutup tersebut. Dia juga menyanjung pemimpin baru, Kim Jong-un, yang diyakini berusia akhir 20-an, sebagai seorang "ahli strategi militer" yang telah memberi arah angkatan bersenjata untuk bertahun-tahun.
"Angkatan Bersenjata Rakyat Korea dilengkapi dengan senjata-senjata pamungkas modern... yang bisa mengalahkan imperialis (Amerika Serikat) dalam sekali pukul," kata Ri di depan pejabat partai dan militer.
Pertemuan yang dihadiri Kim Jong-un itu digelar menandai perayaan 80 tahun pendirian angkatan bersenjata Korea Utara. Jurnalis Associated Press adalah salah satu kantor berita asing yang berbasis di Pyongyang yang dibolehkan mengamati pertemuan tertutup pada 25 April di House of Culture. Namun Ri tidak memberi detail lebih jauh soal senjata pamungkas itu.
Di Seoul, Christopher Hill, yang pernah menjadi kepala negosiator Amerika dalam perundingan enam pihak menghentikan senjata nuklir Korea Utara, menyeru para pemimpin top Cina untuk menebar pengaruhnya ke Korea Utara buat mencegah tes itu.
Pyongyang sebelumnya gagal meluncurkan roket jarak jauh pada 2006 dan 2009, yang diikuti tes-tes nuklir dari bahan plutonium. "Saya kira benar untuk dicemaskan bahwa tes nuklir berikutnya akan sangat berbeda dan lebih besar ketimbang tes-tes nuklir sebelumnya," kata Hill kepada kantor berita Yonhap kemarin.
AP | USA TODAY | YONHAP NEWS AGENCY | DWI ARJANTO