TEMPO.CO, Washington - Secara terbuka, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Dick Cheney, menyatakan terima kasihnya kepada keluarga yang menyumbangkan organ yang ia terima selama operasi transplantasi jantung pada akhir Maret.
"Ini hadiah yang sulit dipercaya," kata Cheney, yang berbicara panjang-lebar di depan mahasiswa di Washington Center dan disiarkan langsung oleh CSPAN. Ia terlihat sehat, meski suaranya terdengar parau.
Cheney keluar dari Fairfax Hospital di Virginia tanggal 3 April. Dia mengatakan, setelah operasi, kesehatannya ada dalam kondisi terbaik sejak beberapa tahun terakhir.
Ia menceritakan prosedur menjelang transplantasi sudah dimulai pada bulan Juli 2010. Cheney mengatakan saat itu jantungnya masih memompa, tapi tidak bisa memberikan cukup darah ke organ vital seperti ginjal.
Sejak itu, ia masuk dalam daftar tunggu sampai bertemu dengan organ donor yang pas. "Organ yang ada tak mencukupi kebutuhan transplantasi di Amerika Serikat," katanya.
Pada tengah malam sebelum operasi, Cheney mengatakan ia dan istrinya menerima telepon, yang memberi tahu mereka untuk datang ke rumah sakit untuk prosedur operasi, yang akan dimulai pada pukul 07.00 pagi itu juga. Operasi berlangsung antara lima sampai enam jam.
Cheney berkata, "Saya sangat, sangat beruntung untuk menerima jantung." Ia memuji sang donor yang tak hanya menyumbangkan satu, tapi beberapa organ vital tubuhnya. "Mungkin delapan atau sepuluh orang yang mendapatkan manfaat," kata Cheney.
Cheney mengatakan ia akan mendorong orang untuk berpartisipasi dalam program donor organ. Tapi ia buru-buru menambahkan, "Itu keputusan pribadi, tentu saja."
Cheney juga berbicara tentang kebiasaannya saat bekerja di pemerintahan, yang menyebabkan kesehatannya menjadi buruk.
Dia bilang, dia merokok dua sampai tiga bungkus per hari sampai ia menderita serangan jantung pertama pada tahun 1978. "Minum banyak kopi hitam, merokok, tidak cukup tidur atau olahraga, dan menghabiskan berjam-jam waktu di kantor, semua memiliki peranan dalam merugikan kesehatan," ujarnya.
TRIP B | ABC NEWS