TEMPO.CO, Bahrain - Sebuah tim jurnalis stasiun televisi Inggris ditangkap di Bahrain. Tim peliput dari Channel 4 News ditahan otoritas setempat dalam status meliput balap Formula 1.
"Kami dapat memastikan bahwa koresponden asing kami, Jonathan Miller dan timnya, telah ditangkap," ujar juru bicara Channel 4 News seperti yang dikutip nzherald.co.nz, Senin, 23 April 2012
Pihak keamanan Bahrain menangkap Miller dan timnya ketika meliput sebuah desa di Bahrain. Miller memang dijadwalkan melibut balapan Formula 1. Namun, ia memilih meninggalkan sirkuit padang pasir itu untuk melaporkan protes yang berlangsung selama sepekan terakhir.
"Fokus kami sekarang adalah keselamatan tim peliput. Kami sudah menghubungi otoritas setempat demi kebebasan mereka," ujar juru bicara itu.
Channel 4 News juga berjanji mencari kabar juru mudi tim peliputnya yang merupakan warga lokal. Supir para jurnalis itu ditahan terpisah dengan para koresponden Channel 4 News.
Kepada Channel 4 News, Miller mengakui bahwa ia meninggalkan arena untuk menuju sejumlah desa kawasan Syiah di pinggiran Kota Bahrain. Desa itu merupakan titik-titik protes warga. Usai mengunjungi desa, tim peliput berniat pulang untuk mengedit hasil rekaman mereka. Tiba-tiba pihak keamanan datang dan menangkap mereka.
Protes di Bahrain sudah berlangsung selama sepekan terakhir antara warga Syiah yang merupakan mayoritas dan Sunni yang memegang kekuasaan pemerintahan. Protes semakin panas pada Sabtu lalu ketika seorang demonstran meninggal. Pemerintah kemudian mengetatkan pengamanan.
"Terdapat kendaraan lapis baja di setiap pintu masuk sebuah desa. Kalau ada yang berani keluar, maka hukumannya tembak di tempat. Pemerintah telah memberi pesan yang kuat," ujar aktivis antipemerintah Dr Alaa Sherabi kepada theindependent.co.uk Ahad lalu.
Sherabi dilaporkan kini berada dalam tahanan setelah pemerintah mengetahui ia telah berbicara kepada jurnalis asing.
Kerusuhan di Bahrain sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun lalu. Setidaknya 50 orang dilaporkan meninggal sejak pecahnya protes tahun 2011. Keberadaan balap formula satu tahun ini banyak menimbulkan pertanyaan sekaligus kecaman. Sebab, tahun lalu saja balap dibatalkan karena pemberontakan kaum Syiah.
"Dari sudut pandang bisnis balapan motor, kondisi di Bahrain normal saja," ujar pebalap dari tim McLaren Jenson Button. Kami tidak mengenakan penutup mata dan kami tahu terjadi kerusuhan di dekat hotel tempat kami menginap." Tapi peserta dan penonton tidak melihatnya secara langsung, melainkan hanya membaca berita yang ada.
Raja Bahrain Hamad Al-Khalifa mengatakan komitmennya untuk mereformasi sistem pemerintahan. Akan tetapi, niat itu tak dipercayai para pengunjuk rasa. "Pemerintah terus melanggar janji," kata mantan anggota parlemen Ali Alaswad
DIANING SARI