TEMPO.CO , ISLAMABAD: -- Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan mengatakan hasil investigasi kasus kecelakaan Bhoja Air, Jumat petang lalu, baru diketahui satu tahun mendatang. “Karena tim harus bekerja sama dengan organisasi internasional untuk memenuhi standar dan prosedur dunia,” kata Kepala Otoritas Nadeem Yousufzai dalam konferensi pers di Bandar Udara Internasional Benazir Bhutto, Jumat 20 April 2012.
Pesawat Bhoja Air terbang dari Karachi kemudian jatuh dan terbakar di sebuah desa di luar ibu kota Pakistan, Islamabad, Jumat petang lalu. Sebanyak 127 orang--121 penumpang dan 6 awak pesawat--tewas seketika dalam kejadian tersebut.
Dari hasil investigasi sementara, pesawat itu tiba-tiba meluncur dari ketinggian 2.900 kaki ke 2.000 kaki dan hilang dari pantauan radar bandara. “Tidak ada informasi dari pilot Bhoja bahwa ia mengalami kesulitan,” Yousufzai menambahkan. Tim kini tengah memeriksa kotak hitam pesawat untuk mengetahui penyebab musibah terburuk dalam dua tahun terakhir itu.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik, dalam kesempatan terpisah, menegaskan bahwa pemilik maskapai, Farooq Bhoja, masuk daftar cekal. Ia dilarang meninggalkan Pakistan akibat musibah tersebut. Selain Bhoja, pemilik saham terbesar maskapai tersebut, Arshad Jalil, diperiksa polisi.
Saksi mata menyatakan kecelakaan ini adalah kesalahan pilot. “Pilot lepas kendali dan menabrak tanah,” kata Arshad Mehmood, pensiunan pilot. “Pesawat sempat melambung karena berbenturan dengan tanah dan kemudian meledak. Pesawat itu jatuh kembali ke tanah dalam bentuk bola api.”
L NEW YORK TIMES | CHANNEL NEWS ASIA | THE NEWS | DAWN | SITA PLANASARI AQUADINI