TEMPO.CO , Teheran - Bekas Sekretaris Jenderal dan utusan khusus PBB, Kofi Annan, Rabu, 11 April 2012, menyatakan Iran bisa membantu memecahkan masalah pelik di Suriah.
Iran merupakan sekutu terkuat Suriah. Kehadiran Annan di Negeri Mullah itu sebagai upaya menghentikan pertikaian senjata menuju perang saudara di Suriah.
"Iran memiliki hubungan yang sangat spesial dengan Suriah. Karena itu negeri itu bisa ambil bagian menyelesaikan masalah," kata Annan dalam acara jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, di Teheran.
Iran menentang intervensi pasukan asing untuk menyelesaikan krisis. Menurut Salehi, "perubahan di Suriah" hanya bisa di bawah kepemimpinan Assad.
Rezim Suriah, Kamis, 12 April 2012, menantang utusan khusus PBB untuk menyaksikan batas akhir penarikan pasukan dari kota-kota yang menjadi basis perlawanan kelompok oposisi sebagaimana disponsori oleh Annan.
Sejumlah aktivis mengatakan kekerasan terjadi di dekat Ibu Kota Damaskus sehari sebelum gencatan senjata yang diberlakukan sesuai dengan kesepakatan internasional yang melibatkan pemerintah dengan oposisi bersenjata.
Tarek Badrakhan, salah seorang aktivis di Homs, mengatakan pasukan pemerintah masih melancarkan serangan dengan senjata berat pada Selasa, 10 April 2012 dini hari waktu setempat. Dia katakan, Rajoub Mall, mal terbesar di kota tersebut, hancur oleh gempuran senjata berat pasukan Suriah.
"Pasukan pemberontak bersembunyi di Joure el-Shayah, pusat pertokoan yang menjual berbagai keperluan rumah tangga, pakaian, makanan, dan perlengkapan elektronik."
UGANDAPICK | CHOIRUL