TEMPO.CO , Beijng - Cina menyambut gembira gencatan senjata di Suriah sesuai dengan kesepakatan dengan utusan khusus PBB, Kofi Annan, Kamis 12 April 2012. Negeri Tirai Bambu itu juga menaruh hormat atas sikap kelompok oposisi. Cina selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Suriah.
"Cina menyambut gembira keputusan pemerintah Suriah yang akan membantu menghapus ketegangan di sana," ujar Menteri Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs. "Cina juga menyerukan kepada kelompok oposisi bersenjata segera meletakkan senjata sesuai dengan enam pasal yang diajukan oleh Kofi Annan."
Hingga pekan lalu suara tembakan senjata masih terdengar di Provinsi Homs, Hama, dan Idlib. Namun batas akhir adu tembak antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi harus berakhir setelah pukul 06.00 pagi waktu setempat. Seorang aktivis di Damaskus mengatakan ibu kota saat ini dalam keadaan tenang.
Sementara itu koresponden BBC, Jim Muir, melaporkan dari Beirut, hari ini merupakan tenggat gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi yang bertikai seperti yang mereka sepakati ketika menerima utusan PBB, Kofi Annan. Namun negara-negara Barat masih menaruh curiga bahwa pemerintah Suriah tidak bersedia menaati kesepakatan tersebut.
Koffi Annan menerima surat jaminan dari Menteri Luar Negeri Suriah bahwa pasukan pemerintah akan "Menghentikan serangan seluruh peperangan di teritori Suriah pada pukul 06.00. Sementara hak merespons kelompok teroris akan tetap dilanjutkan," ujar juru bicara Ahmad Fawzi.
"Sejam setelah masa gencatan senjata situasi di seluruh wilayah tenang," kata Rami Abdel Rahman, ketua kelompok hak asasi manusia Suriah berbasis di London, kepada kantor berita AFP.
Jika gencatan senjata benar-benar dilaksanakan oleh kedua belah pihak yang bertikai, fokus berikutnya adalah penarikan pasukan pemerintah, tank, dan senjata berat. "Langkah tersebut dilakukan Kamis ini," kata Jim Muir di Beirut.
REUTERS | BBC | CHOIRUL