TEMPO.CO, Harare - Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, diizinkan kembali ke negaranya oleh tim dokter rumah sakit Singapura, Kamis, 12 April 2012, setelah menjalani perawatan kesehatan dan dianggap mengalami kemajuan.
Pemimpin berusia 88 tahun itu tampak duduk di atas kursi roda saat memasuki pesawat sewaan ditemani istrinya. Kedatangannya di lapangan terbang utama Harare disambut sejumlah pejabat senior termasuk calon penggantinya yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, Joice Mujuru.
Ketika tiba di bandara, Mugabe sedikit pun tak berbicara kepada wartawan yang menunggu. Dia langsung masuk ke mobil kepresidenan dengan pengawalan.
Sebelumnya media Australia mengabarkan Mugabe dirawat di rumah sakit Singapura akibat menderita penyakit yang masih dirahasiakan. Kedatangannya ke negeri mini itu sesungguhnya bukan untuk berobat, melainkan berkepentingan melihat pengumuman program pascasarjana di Universitas Singapura untuk putrinya, Bona.
Zimbabwe Mail, mengutip keterangan pejabat partai ZANU-PF, menyebutkan Presiden Mugabe sengaja ke Singapura untuk perawatan intensif atas penyakit yang diderita. "Kepergian beliau ke Singapura ditemani anggota keluarga dan kerabat dekat, Sabtu, 7 April 2012."
Media tersebut mengatakan Mugabe setuju kursi kekuasaan diserahkan sementara kepada Menteri Pertahanan Emmerson Mnangagwa. Sementara Tehran Times melaporkan Mugabe suka rela menandatangani gentlemen's agreement untuk menyerahkan kekuasaan kepada lelaki berusia 65 tahun itu. Dia dianggap berjasa membantu Mugabe ketika memerangi dominasi kulit putih pada 1970.
Mugabe merupakan salah satu pemimpin yang paling lama menjabat di negara bekas jajahan Inggris. Ia menjadi presiden di negara Afrika barat daya itu sejak 1980. Dalam masa pemerintahanny, Mugabe berbagi kekuasaan dengan Perdana Menteri Morgan Tsvangirai. Namun kongsi kekuasaan itu pecah sejak tiga tahun lalu.
REUTERS | CHOIRUL