TEMPO.CO , Jakarta:--Sejumlah negara di Asia dan Afrika merasakan getaran gempa berkekuatan 8,5 pada skala Richter yang berpusat di Pulau Simeulue, Aceh, dengan kedalaman 10 kilometer. Peringatan dini untuk berhati-hati akan munculnya tsunami dikeluarkan oleh badan meteorologi setempat.
Di Kepulauan Andaman dan Nicobar, India, pemerintah mengungsikan sedikitnya 100 orang ke tempat-tempat yang lebih tinggi. Gelombang pasang hingga 3,9 meter terjadi di Campbell Bay.
"Gelombang di Port Blair mencapai 1,5 meter, sedangkan di Campbell Bay 3,9 meter," kata Prabhkar Rao, pejabat pengendali bencana alam di Port Blair, kota utama di kepulauan tersebut. Namun, tadi malam, India menarik peringatan tsunami untuk dua pulau itu, menyusul situasi gempa di Indonesia yang mulai reda.
Di Thailand, Direktur Bandara Internasional Phuket, Prateung Sornkham, kemarin menyatakan menutup sementara Bandara Internasional Phuket, menyusul munculnya peringatan tsunami.
Di Penang, Malaysia, para pengelola hotel di sepanjang pantai Batu Feringghi mengingatkan para tamunya agar menjauh dari pantai. Sejumlah toko suvenir dan sebuah mal di Seberang Jaya tutup lebih awal setelah merasakan gempa susulan.
Peringatan tsunami juga dikeluarkan oleh badan meteorologi Sri Lanka kemarin. Penduduk di sekitar pantai diminta mencari tempat perlindungan yang lebih aman. Aliran listrik dihentikan. Kereta api di kawasan dekat pantai juga berhenti beroperasi. “Segera evakuasi penduduk di kawasan pantai,” ujar pejabat pemerintah Sri Lanka di situs Pusat Pengelolaan Bencana.
Gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada Desember 2004 lalu telah menewaskan 30 ribu penduduk Sri Lanka.
Kekhawatiran terjadinya tsunami menjalar hingga ke Kenya dan Tanzania. Kedua negara ini kemarin mengeluarkan peringatan tsunami untuk kawasan pantai dekat Samudra Hindia bagian utara. Kawasan ini dikenal sebagai tujuan wisata.
REUTERS | TIMES OF INDIA | ASIA ONE | MARIA RITA