TEMPO.CO , New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan pada masyarakat internasional untuk memperkuat upaya untuk memerangi perdagangan manusia. Lembaga ini menyatakan, 2,4 juta orang di seluruh dunia menjadi korban perdagangan manusia.
Yuri Fedotov, kepala Badan Narkotika dan Kejahatan PBB, mengatakan pada pertemuan Majelis Umum khusus tentang perdagangan manusia, 80 persen korbannya dieksploitasi sebagai budak seks.
"Pada satu waktu, 2,4 juta orang menderita akibat kejahatan yang memalukan dan merendahkan martabat manusia ini," kata Fedotov.
Menurut Fedotov, dari jumlah itu, hanya satu dari 100 korban yang berhasil diselamatkan. "Dua dari setiap tiga korban adalah perempuan," katanya.
Michelle Bachelet, kepala urusan wanita PBB, badan baru PBB yang mempromosikan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender, mengatakan sulit untuk memikirkan sebuah kejahatan yang lebih mengerikan dan mengejutkan dari perdagangan manusia. "Namun, itu adalah salah satu kejahatan yang cepat berkembang dan menguntungkan," katanya.
Menurutnya, para penjahat perdagangan manusia mengeruk untung hingga USD 32 miliar dari bisnis haram ini.
Aktris Mira Sorvino, duta PBB melawan perdagangan manusia, mengatakan perdagangan manusia adalah fenomena yang sangat ironi. "Di zaman modern ini, perbudakan hanya dikalahkan oleh perdagangan obat ilegal dari sisi profitabilitas," katanya.
TRIP B | TELEGRAPH