Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hina Raja Abdullah, 13 Aktivis Ditangkap

image-gnews
Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud. AP/Hassan Ammar
Raja Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud. AP/Hassan Ammar
Iklan

TEMPO.CO , AMMAN:-Kementerian Keamanan Publik telah menangkap 13 aktivis politik dengan tuduhan menghasut masyarakat melawan rezim politik, memicu kerusuhan dan menghina Raja Abdullah II.


Para aktivis akan diancam hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah. Maret lalu, enam aktivis Yordania juga telah dipenjara karena menghina raja. "Mereka telah melanggar hukum, mengganggu ketertiban umum, memblokir lalu lintas dan menghina pejabat," bunyi pernyataan resmi Kementerian Keamanan Publik.

Pada hari Sabtu pekan lalu, sekitar 200 anggota gerakan pemuda berunjuk rasa di dekat kantor perdana menteri di Amman. Mereka menuntut pembebasan enam rekannya yang telah mendekam di penjara sejak bulan lalu karena menghina raja. Polisi anti huru hara membubarkan aksi protes setelah para demonstran menolak untuk menghentikan cacian terhadap rezim.

Juru bicara Departemen Keamanan Publik Mohammad Khatib mengatakan polisi telah menahan 28 aktivis yang ikut unjuk rasa. Namun, 15 orang diantaranya dilepaskan tak lama usai penangkapan. "Para tersangka sedang diadili di pengadilan militer karena melakukan penghasutan dan ketidakamanan," kata Khatib.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikhwanul Muslimin Yordania mengutuk penangkapan para demonstran. Menurut Ikhwanul, tindakan keras kepada aksi protes dan menangkap aktivis hanya akan meningkatkan ketegangan di Yordania. "Teriakan mereka muncul setelah frustasi atas kebohongan reformasi dan tak ada langkah jelas anti-korupsi yang diambil," kata juru bicara Jamil Abu Bakar.

Desakan ini muncul sejak Januari tahun lalu bersamaan dengan Musim Semi Arab. Publik mendesak pemerintah melibas habis korupsi yang ada di negara itu. Raja Abdullah II telah berjanji melakukan reformasi, salah satunya menyiapkan pemerintahan masa depan yang tidak dipilih raja. Selama ini, Raja menunjuk menteri di kabinet dan bisa membubarkan parlemen yang dipilih rakyat.

ABNA, ISRAEL | NATIONAL NEWS | EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.


Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.


Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla
Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.


Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Kepolisian Arab Saudi menahan seorang bocah yang berjoged di jalanan. theguardian.com
Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan


Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.


Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Penyanyi Arab Saudi, Abdallah Al Shaharani ditangkap karena melakukan gerakan dabbing di atas panggung. Youtube.com
Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik


Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.


Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Wisatawan menikmati air di sebuah pantai di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Kairo, 27 Maret 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.