TEMPO.CO , Jakarta - Pemerintah Indonesia masih mempertimbangkan penambahan pengamanan di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris, Prancis, setelah ledakan bom.
"Kalau diperlukan mungkin akan ditingkatkan," kata juru bicara Kepresidenan Julian Pasha di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis, 22 Maret 2012.
Rabu pagi 21 Maret 2012 kemarin, bom meledak dekat KBRI Prancis. Ledakan terjadi ketika seorang staf KBRI memindahkan bungkusan yang ternyata bom. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. (Baca: Ledakan Pecahkan Kaca Jendela KBRI Paris)
Ledakan bom di KBRI Paris ini sudah dua kali terjadi. Pada 2004, bom meledak dan melukai tujuh orang. Namun, menurut Julian, hingga saat ini belum bisa dipastikan tujuan dan motif pelaku. "Apa untuk kedutaan atau kebetulan saja dekat kedutaan. Itu masih diselidiki," ujarnya. (Baca: Insiden Bom KBRI Paris Terkait Insiden 2004 dan Front Islam Prancis Diduga Pelaku Bom KBRI Paris)
Pemerintah, Julian melanjutkan, percaya dengan keamanan setempat. Sebab sudah ada standar pengamanan khusus kedutaan. Apalagi kini, otoritas di Prancis masih menyelidiki. "Kami tunggu hasil penyelidikannya," ujarnya. (Baca: Pelaku Bom KBRI Prancis Terkait Umar Patek? )
DIANING SARI
Berita Terkait:
Insiden Bom KBRI Paris Terkait Insiden 2004
Indonesia Tak Punya Musuh di Prancis
Ledakan Bom KBRI Prancis Terekam CCTV
Akses Jalan KBRI Prancis Masih Ditutup
Dubes RI: Aktivitas KBRI Paris Normal
Menlu: Penyebab Bom KBRI Paris 2004 Tak Jelas
DPR Minta Prancis Usut Tuntas Bom KBRI
Bom di Depan KBRI Paris, Semua WNI Selamat
Kepala BIN: Bom Paris Bukan untuk KBRI
Menlu: Penyebab Bom KBRI Paris 2004 Tak Jelas
Ledakan Pecahkan Kaca Jendela KBRI Paris
Pemerintah Telusuri Ledakan di KBRI Paris