Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Suriah Tak Bisa 'Di-Libya-kan'?  

image-gnews
Warga Suriah melakukan sholat jenazah di hadapan jenazah korban bom bunuh diri di Damaskus, Suriah, Minggu (18/3). AP/Muzaffar Salman
Warga Suriah melakukan sholat jenazah di hadapan jenazah korban bom bunuh diri di Damaskus, Suriah, Minggu (18/3). AP/Muzaffar Salman
Iklan

TEMPO.CO, London - Satu tahun yang lalu, pada tanggal 19 Maret 2011, para pemimpin Barat yang khawatir dengan bencana yang berlangsung di Libya memberikan suara di Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan militer dengan "segala cara yang diperlukan". Alasannya, mereka tidak bisa diam melihat warga sipil dibantai. Sebagai hasil dari resolusi PBB, NATO meluncurkan serangkaian pengeboman, yang dipimpin oleh Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, dengan lebih dari 10.000 bom dijatuhkan dari atas tanah Libya.

Bisakah hal yang sama terjadi di Suriah? Mungkin tidak, menurut dua laporan yang keluar pada hari Senin. Kedua laporan ini mengatakan bahwa kekuatan Barat akan menghadapi tantangan yang secara signifikan lebih besar jika melakukan intervensi terhadap Suriah, baik secara politik dan militer, daripada yang mereka lakukan di Libya. Menurut lembaga think tank militer Inggris, Royal United Services Institute for Defence and Security Studies (RUSI), "Intervensi Libya terjadi di saat-saat luar biasa unik di mana bintang-bintang internasional, sebagaimana adanya, adalah selaras dalam satu keadaan yang menguntungkan."

Tidak seperti Gaddafi, Assad meningkatkan kemampuan angkatan udara dan lautnya sejak pemberontakan terhadapnya meletus tahun lalu. Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), dalam laporan tahunannya pada transfer senjata global, Suriah menghabiskan miliaran dolar AS untuk belanja senjata ke Rusia, dan jumlahnya meningkat dalam setahun terakhir. "Setiap diskusi tentang serangan udara di Suriah akan lebih menantang daripada sebelumnya," kata Paul Holtom, peneliti senior transfer senjata SIPRI.

Tahun lalu, Rusia mengirimkan 36 Pantsyr-SI rudal antipesawat SI ke Suriah, menurut SIPRI. Bersifat ringan dan mobile, rudal jarak sedang ini dapat dipasang pada bagian belakang truk, sehingga sulit bagi jet tempur untuk menargetkannya. Selain itu, SIPRI juga percaya Suriah baru-baru ini mendapat kiriman pesawat tempur MiG-29 versi upgrade. Jumlah tank T-72 juga dilipatkan setiap tahun sejak 2007. Dalam beberapa pekan terakhir, aktivis oposisi di kota yang terkepung di Homs menfilmkan rekaman video yang menunjukkan tank T-72 beraksi selama serangan terhadap kota itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Pantsyr itu, Rusia juga mengirim ke Suriah rudal antipesawat termodern tahun lalu, termasuk sekitar 40 rudal SA-17 Grizzly dan dua rudal jarak menengah SA-17 Buk, menurut SIPRI. Dan meskipun kemarahan dunia atas tindakan keras Assad, Suriah mengumumkan kesepakatan US$ 550 juta dengan Rusia pada Januari untuk 36 kali latihan ringan dan pesawat tempur yang disebut Yak-130.

"Jika Qaddafi juga menerima kiriman senjata, yang Assad sekarang memiliki, ia akan lebih tangguh terhadap pasukan NATO," kata Holtom. Generasi baru senjata antipesawat, katanya, tak pernah ada di Libya. Menurut dia, dengan segala perlawanan gigih, Assad didukung senjata yang memadai, sulit bagi Barat untuk mengintervensi dengan kekuatan senjata ke negara itu.

TRIP B | TIME

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.