TEMPO.CO, Dili - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, Senin, 19 Maret 2012, mengakui kekalahannya terhadap calon lain dalam pemilihan presiden. Hasil penghitungan suara sementara telah diumumkan pada Ahad, 18 Maret 2012.
Peraih Nobel Perdamaian 1996 ini gagal meraih kemenangan. Ia hanya berada di urutan ketiga usai dikalahkan lawan-lawannya. Dengan demikian, ia tak bisa melanjutkan jabatan untuk kedua kalinya sebagai presiden. Selanjutnya, ia langsung mengucapkan selamat kepada kedua rivalnya.
Baca Juga:
"Saya mengucapkan selamat kepada kedua kandidat yang akan melanjutkan pemilihan babak berikutnya," ucap Ramos-Horta pada acara jumpa pers, Senin, 19 Maret 2012.
Data Komisi Pemilihan Umum, Ahad, 18 Maret 2012, menunjukkan dari 84 persen suara yang telah masuk, Fransisco Guterres dari partai oposisi Fretilin dan Jose Maria de Vasconselos berhak melaju ke putaran berikutmya. Guetrres meraih dukungan 128.266 suara atau 28,45 persen, disusul de Vasconselos mendapatkan 113.553 suara atau 25,16 persen. Adapun Ramos-Horta dalam pengumpulan suara berada di urutan ke tiga setelah mendapatkan 80.291 suara atau 17,81 persen.
Penghitungan suara saat ini masih berlangsung kendati kendati calon yang akan melaju ke babak berikutnya sudah diketahui, yaitu Gueterres dan de Vasconselos. Komisi Pemilihan Umum akan segera mengumumkan hasil akhir penghitungan suara. Dua kandidat Presiden Timor Leste tersebut akan bertarung mempertebutkan kekuasaan pada April mendatang.
Sebelum pemungutan suara, para pendukung Guterres sangat yakin calon yang diusung bakal melaju ke babak berikutnya. "Lu-Olo (panggilan Gueterres) tidak akan kalah, kecuali dengan hasil koalisi nanti di ronde kedua," kata Odilio da Silva.
REUTERS | CHOIRUL