TEMPO.CO , Chicago - Berperang melalui papan reklame. Inilah yang dilakukan lembaga nirlaba The Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) dengan perusahaan makanan siap saji. Sementara perusahaan makanan siap saji menawarkan lezatnya daging olahan dalam hamburger dan hot dog mereka, PCRM menyatakan sebaliknya. Dalam satu papan reklame di Chicago, Amerika Serikat, tertulis besar-besar, "Hot dog penyebab kanker anus."
Susan Levin, direktur pendidikan gizi PCRM, mengatakan studi terbaru menemukan bahwa 39 persen warga AS bahkan tidak tahu apa usus besar, bagian terakhir dari saluran pencernaan. Pernyataan dalam kampanye mereka dibuat lebih mudah bagi orang awam untuk memahami.
"Daging olahan sangat erat berhubungan dengan kanker kolorektal," kata Levin. "Bagi kami, itu tidak bisa diterima dan itu bukan makanan yang aman untuk dikonsumsi."
Tapi National Hot Dog & Sausage Council, sebuah cabang dari American Meat Institute, tak sependapat. "Iklan itu sangat menyesatkan," kata Janet Riley, wakil presiden senior urusan publik untuk American Meat Institute. "Kami menemukan papan reklame yang cukup memalukan. Hot dog adalah bagian dari diet seimbang."
Rekomendasi daging harian saat ini adalah 5 sampai 7 ons per hari, kata Riley. Sepotong hot dog, sangat pas untuk tidak menimbulkan obesitas.
Namun studi Harvard terbaru mengungkapkan bahwa makan satu porsi daging merah per hari dapat meningkatkan risiko kematian dini sebesar 13 persen. Dan, menurut penelitian, satu porsi harian dari daging olahan, termasuk satu hotdog atau dua strip bacon, membawa risiko yang lebih besar sebesar 20 persen peningkatan risiko kematian dini.
"Ini tidak benar-benar mengejutkan karena konsumsi daging merah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker," Dr Frank Hu, penulis studi itu, mengatakan kepada ABCNews.com.
TRIP B | ABC NEWS