TEMPO.CO, London - Setelah lebih dari dua abad, 244 tahun, berkiprah di dunia percetakan, akhirnya Ensiklopedia Britannica menghentikan publikasi cetaknya. "Volume ke-32 yang diterbitkan tahun 2010 merupakan cetakan terakhir. Selanjutnya akan diterbitkan secara online," demikian bunyi pengumuman Encyclopædia Britannica, Inc seperti yang dikutip dalam laman Guardian.co.uk, Rabu 14 Maret 2012.
Jorge Cauz, Presiden Encyclopedia Britannica, Inc, mengatakan bahwa ensiklopedi versi cetak kini sudah menjadi sejarah perusahaan. Dengan meningkatnya era digital, maka ia merasa perlu melakukan perubahan untuk fokus hanya pada ensiklopedia digital dan alat pendidikan. "Semua orang akan ingin menyebut ini akhir sebuah era dan saya mengerti itu," kata Cauz. "Perusahaan telah berubah dari penyedia referensi ke sebuah penyedia solusi pembelajaran," kata Cauz.
Versi online ensiklopedia yang pertama kali diterbitkan pada 1994 hanya mewakili 15% dari pendapatan Britannica. Sebesar 85% lainnya adalah penjualan produk pendidikan, alat pembelajaran online, produk kurikulum, dan banyak lagi.
Walaupun dalam masyarakat terdapat kecendrungan untuk mengakses informasi secara gratis melalui Google atau ensiklopedia online lainnya, Cuez tetap optimistis perusahaan bisa mendapat untung. "Kami mungkin tidak sebesar Wikipedia, tetapi kita memiliki suara ilmiah, proses editorial, didasarkan fakta, dan ditulis dengan artikel yang baik," Cauz menjelaskan. "Masyarakat rela membayar untuk akurasi."
Encyclopædia Britannica merupakan ensiklopedia tertua di dunia. Ia mulai diterbitkan pertama kali pada tahun 1768 di Edinburgh, Skotlandia. Ensiklopedia ini ditulis dan terus diperbaharui oleh sekitar 100 editor serta lebih dari 4000 kontributor ahli sehingga dinilai sebagai paling ilmiah.
Kini proses pencetakan telah pindah ke Amerika Serikat sejak 1901. Di masa kini, ensiklopedia ini sudah membuka situs ensiklopedia online yang diperbarui setiap harinya dan bisa didapatkan dalam bentuk DVD-ROM maupun CD-ROM.
GUARDIAN |CNN MONEY | ANANDA PUTRI