TEMPO.CO , Riyadh - Jurnalis Arab Saudi Hamza Kashgari bisa bernapas sedikit lega. Menurut harian berbahasa Arab, Sharq, Hamza telah bertobat di depan Pengadilan Riyadh, Arab Saudi. Artinya ia mendapat pengurangan hukuman.
"Kashgari bertobat dan ia menunjukkan penyesalan telah menghina Nabi Muhammad SAW. Artinya, dia akan menghadapi hukuman yang lebih ringan," tulis harian Sharq mengutip pernyataan kerabat pria 23 tahun itu pada 8 Maret 2012.
Kisah Kashgari sempat menghebohkan dunia. Sebab, pria yang bekerja untuk harian Albilad Arabic itu pernah kabur ke Malaysia bulan lalu. Ia melarikan diri setelah Raja Abdullah memerintahkan penangkapannya karena tuduhan murtad. Kashgari dinilai menghina Nabi Muhammad dalam status yang diposting di Twitter.
Pelariannya ke Malaysia sebenarnya hanya jalan untuk mencari suaka ke Selandia Baru. Bukannya mendapat suaka, dari Malaysia, Kashgari justru dideportasi kembali Arab Saudi. Spekulasi muncul soal ancaman hukuman bagi Kashgari. Ada yang bilang ia akan menerima hukuman mati dengan tuduhan murtad.
"Pertobatan tidak akan berguna, setiap orang yang menghina Tuhan dan Nabi kami, harus mati," ujar salah seorang anggota Mahkamah Agung Arab Saudi, Sheikh Saleh bin Fowza Al Fowzan, sebelum Kashgari bertobat.
Kashgari awalnya hanya menulis sejumlah seri tweet puisi. Puisi imajiner percakapan antara dia dan Nabi Muhammad. Tweet tersebut dianggap menghujat. Tak kurang 30 ribu tanggapan dan sebuah halaman di Facebook meminta eksekusi bagi pria kurus itu. Kashgari kemudian menghapus tweet-nya dan meminta maaf.
EMIRATES247| THENEXTWEB| DIANING SARI