Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakistan Tuntut Janda Usamah Bin Ladin

image-gnews
Foto paspor Amal Ahmed al-Sadah, salah satu janda Usamah bin Ladin. dailymail.co.uk
Foto paspor Amal Ahmed al-Sadah, salah satu janda Usamah bin Ladin. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Islamabad - Pakistan menuntut tiga janda Usamah bin Ladin ke meja hijau karena ketiga istri tersebut masuk dan tinggal di Pakistan secara ilegal. Bila terbukti, mereka akan dihukum selama 10 tahun penjara. Demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri kepada media, Kamis, 8 Maret 2012.

Usamah bin Ladin, pemimpin al-Qaidah, tewas diberondong mesin pembunuh pasukan komando Amerika Serikat di dekat garnisun militer Pakistan di Kota Abbottabad, 2 Mei 2011.

Ketiga istri dan sejumlah anak yang dirahasiakan identitasnya bersama 16 orang lainnya usai penyerbuan tersebut kini sudah ditahan oleh otoritas Pakistan. "Mereka (para istri) akan dihadapkan ke pengadilan. Setelah itu, ditempatkan di ruang penahanan pengadilan sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Menteri Dalam Negeri, Rehman Malik.

"Tuntutannya ditujukan kepada orang dewasa dan bukan anak-anak. Mereka boleh menyewa pengacara dan bebas pergi ke pengadilan sesuai keinginannya," katanya.

Menurut Menteri Luar Negeri Pakistan, dua istri Usamah bin Ladin berkebangsaan Arab Saudi, sedangkan satu lagi warga negara Yaman. Malik tidak menyebut secara khusus pengadilan yang menangani kasus ini dan tak mau menjelaskan keberadaan ketiga janda tersebut.

Chaudhry Zulfiqar Ali, pengacara yang bekerja sama dengan Biro Penyelidik Federal, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa hukuman maksimum yang dijatuhkan kepada ketiga perempuan tersebut adalah 10 tahun penjara dan denda 10 ribu rupee (sekitar Rp 1 juta).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, anak-anak bin Ladin akan diempatkan di sebuah rumah memiliki lima kamar tidur dilengkapi berbagai fasilitas jika mereka mau. Namun, mereka bebas pula kembali ke negaranya masing-masing bila mendapatkan persetujuan ibunya.

Semula Pakistan akan mengirimkan ketiga perempuan tersebut ke negara masing-masing setelah sebuah komisi pemerintah melakukan penyeldikan pada 2 Mei 2011. Komisi juga telah mewawancarai anggota keluarga mengenai bagaimana pemimpin al-Qaidah bisa tinggal di Pakistan tanpa terdeteksi.

Janda termuda, Amal Ahmed Abdulfattah, mengatakan kepada para penyelidik Pakistan pada Mei tahun lalu bahwa bin Ladin dan keluaraganya telah tinggal di Abbottabad selama lima tahun sebelum beliau tewas.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.