TEMPO.CO , Damaskus: Wakil Menteri Minyak dan Kekayaan Mineral Suriah Abdo Hussameddin memutuskan mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan bergabung dengan oposisi. Ia menjadi pejabat tertinggi dalam rezim Assad yang membelot.
Pernyataan pria 58 tahun itu direkam dalam video berdurasi 4 menit dan diunggah ke laman YouTube, dua hari lalu. "Saya telah bergabung dengan rezim ini selama 33 tahun. Tapi saya tidak bisa lagi bertahan dalam pemerintahan yang penuh darah," kata Hussameddin dalam bahasa Arab. "Saya akan bergabung dengan orang-orang terhormat untuk melawan ketidakadilan," ujarnya.
Ia ditunjuk menjadi wakil menteri pada Agustus 2009. Selain mundur dari kabinet, ayah empat anak ini mundur dari partai berkuasa, Baath. Dalam tayangan video itu, Hussameddin juga menyerang Rusia dan Cina karena mendukung rezim Assad. "Mereka bukan sahabat rakyat Suriah. Tapi pendukung rezim pembantai," ia menegaskan.
Beberapa jam sesudah pengumuman Hussameddin, Assad kembali mendapat tekanan berat. Desakan ini datang dari sekutu terdekatnya, Cina. Utusan Cina untuk Suriah, Li Huaxin, meminta Assad agar segera menghentikan tindak kekerasan dan membantu PBB serta Palang Merah menyalurkan bantuan kemanusiaan ke daerah konflik, terutama di Kota Homs.
Kondisi Homs memang sangat mengkhawatirkan. Ketua Koordinasi Urusan Kemanusiaan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Valerie Amos mengungkapkan keprihatinannya setelah mengunjungi kota tersebut selama 45 menit. "Valerie mengatakan melalui telepon bahwa daerah Baba Amr hancur lebur," juru bicara Amos, Amanda Pitt, mengungkapkan melalui surat elektronik kepada CNN.
BBC | CNN | REUTERS | SITA PLANASARI A