Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Negara Bagian Australia Batasi Cadar

image-gnews
Ilustrasi. (ishr.org)
Ilustrasi. (ishr.org)
Iklan

TEMPO.CO, Canberra- Perempuan muslim bercadar di negara bagian Australia, New South Wales, harus menunjukkan wajah mereka ketika hendak memperbarui dokumen. Pemerintah setempat telah mengesahkan aturan hukum baru berkaitan dengan identitas, yang melarang menyembunyikan wajah, termasuk helm sepeda motor, masker, cadar, burqa, atau niqab, yang akan berlaku mulai 30 April mendatang.

Jaksa Agung New South Wales, Greg Smith, mengatakan, dengan adanya kasus kontroversial Carnita Matthews, 47 tahun, sehingga perlu adanya perubahan aturan. "Cek identitas untuk meminimalkan risiko penipuan," katanya di Canberra, Senin 5 Maret 2012.

Matthews, seorang muslim, dijatuhi hukuman enam bulan penjara pada 2010 setelah menuduh seorang polisi melepaskan cadarnya saat berhenti di lalu lintas. Jaksa penuntut membatalkan naik banding setelah gagal membuktikan bahwa dia adalah Matthews.

Matthews mengajukan tuntutan terhadap polisi setelah mengenakan penutup wajah. Hal inilah yang mendasari politikus untuk mencoba memperbaiki hukum dengan memeriksa identitas dan penutup wajah.

Smith mengatakan aturan harus diperjelas. "Siapa pun tak bisa menolak untuk menunjukkan wajah mereka, kecuali memiliki alasan medis yang sah tetap menutup wajahnya," dia menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peraturan lalu lintas pun diubah. Pengemudi yang menolak menunjukkan wajah akan menghadapi ancaman satu tahun penjara dan denda Aus$ 5.000.

Dalam beberapa situasi, pelepasan cadar perlu dilakukan untuk tujuan identifikasi. Saksi yang tidak memenuhi persyaratan baru menghadapi denda sebesar Aus$ 220. Smith mengatakan pemeriksaan identitas yang lebih komprehensif akan meminimalkan risiko penipuan.

Aziza Abdel-Halim, Presiden Jaringan Nasional Wanita Muslim Australia, mengatakan perubahan itu tidak akan berdampak pada masyarakat. "Mayoritas akan menerimanya," katanya. Ia menambahkan, aturan ini merupakan kebutuhan di banyak negara muslim. "Beberapa akan menolaknya, tapi mereka tidak akan bisa menolak hukum," ujarnya.

GUARDIAN | HERALD SUN | THE AUSTRALIAN | EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.