TEMPO.CO, Yekaterinburg-Ada yang berbeda di Kota Yekaterinburg, Rusia, Ahad 4 Maret 2012 lalu. Meski suhu mencapai minus 6 derajat Celsius, warga kota tampak antusias mendatangi gedung sekolah nomor 93. Bangunan berwarna kuning-putih di persimpangan Jalan Furmanova dan Vosmogo Marta itu menjadi lokasi tempat pemungutan suara (TPS) pemilihan umum Presiden Rusia.
Papan berwarna biru bertulisan TPS nomor 1.484 dan 1.485 dipasang di atas pintu masuk sekolah. Bangunan tersebut merupakan satu dari 2.527 TPS yang berada di Provinsi Sverdlovskaya Oblast. Ternyata bukan hanya kotak pemungutan suara yang memenuhi bangunan. Sejumlah meja yang berisi pernak-pernik, kosmetik, hingga makanan ringan yang dijajakan menambah keramaian di luar ruang pemilihan.
Setelah memilih, warga mampir ke tempat jajanan tersebut dan bertukar sapa. Banyak pula yang langsung pulang. Namun tak terdengar pembicaraan warga berkaitan dengan pemilu. Walau situasi lancar, kondisinya tak sebebas seperti pada pemilu parlemen sebelumnya.
Di TPS yang terletak di gedung sekolah nomor 93, misalnya, petugas keamanan lokal didampingi dua polisi yang berjaga. Mereka tidak mengizinkan orang yang tak mempunyai kartu pemilih atau surat keterangan dari petugas pemilu setempat untuk masuk. "Kalau Anda tak punya surat resmi, tidak boleh ke dalam," kata seorang polisi saat Tempo mencoba masuk ke ruangan pemilihan yang dibatasi dua pintu.
Jurnalis menjadi pihak yang dirugikan karena tidak leluasa mengambil gambar. Sebelumnya, Vladimir Mostovshchikov, Ketua Komisi Pemilu Sverdlovskaya Oblast, dan Ketua Komisi Pemilu Kota Yekaterinburg Ilya Zakharov menegaskan bakal membatasi para jurnalis. Kecuali ada surat resmi atau izin langsung dari ketua pemilu setempat, mustahil bisa mengambil foto di ruangan pemilu.
Baca Juga:
Kesulitan mengambil foto dialami jurnalis Aleksander Belyaev dari harian Komsomolskaya Pravda. Datang ke TPS 1.367, Belyaev, yang juga akan menggunakan hak pilihnya di tempat itu, harus berdebat dengan polisi saat akan memotret ruangan tempat kotak suara diletakkan. Polisi melarang Belyaev memotret karena tak ada izin. "Ketua komisi pemilu di sini bisa memberikan izin secara lisan," ujar Belyaev. Dia harus menunggu selama 15 menit sebelum Ketua TPS, Natalya Trusova, datang dan mengizinkannya masuk serta memotret.
Ini adalah pertama kalinya warga Rusia memilih presiden yang akan menjabat selama enam tahun. Sebelumnya masa jabatan Presiden Rusia hanya berlangsung empat tahun. Dari 3,5 juta warga Provinsi Sverdlovskaya Oblast yang berhak memilih, sekitar 1,06 juta orang tinggal di Yekaterinburg. Namun, hingga TPS ditutup pada pukul delapan malam waktu setempat, tercatat hanya sekitar 600 ribu pemilih di Yekaterinburg yang menggunakan hak pilihnya.
GABRIEL TITIYOGA (YEKATERINBURG)