Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Diduga Sembunyikan Rahasia Nuklirnya

image-gnews
Delegasi Korsel Wi Sung-lac (kanan) berjabat tangan dengan perwakilan Korut, Ri Yong-ho. AP/Yonhap, Kim Jung-sung
Delegasi Korsel Wi Sung-lac (kanan) berjabat tangan dengan perwakilan Korut, Ri Yong-ho. AP/Yonhap, Kim Jung-sung
Iklan

TEMPO.CO , Seol:Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara yang juga negosiator nuklir senior, Ri Yong-ho, dijadwalkan akan berkunjung ke New York, Amerika Serikat. Kedatangan Yong-ho dalam rangka pertemuan keamanan yang digelar Universitas Syracuse.

"Ini kunjungan tidak resmi selama tiga hari, dimulai Rabu pekan depan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Victoria Nuland, Kamis lalu. Namun, Nuland menambahkan, tidak ada pejabat Amerika yang akan bertemu secara resmi dengan Yong-ho selama kunjungannya.

Kabar ini menambah harapan banyak pihak bahwa Korea Utara mulai melunak sejak kematian Kim Jong-il akhir tahun lalu. Tapi Korea Selatan menuding negeri jirannya itu masih memiliki banyak lokasi pengayaan uranium selain reaktor Yongbyon.

"Reaktor Yongbyon maket belaka," kata seorang pejabat Korea Selatan yang enggan disebutkan namanya. Korea Selatan mendesak agar fasilitas rahasia tersebut juga harus diperiksa oleh Badan Atom Internasional.

Apalagi kesepakatan moratorium nuklir antara Korea Utara dan Amerika ternyata ditanggapi dingin oleh warga Korea Utara. "Saya sudah mendengar kabar itu, tapi tidak terlalu gembira," kata Jong Yun-hui kepada AP di Pyongyang. Perempuan 43 tahun tersebut pesimistis perjanjian ini akan berjalan lancar. "Saya sudah tidak percaya kepada Amerika," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Situasi serupa dijumpai di Amerika Serikat. Pemimpin Angkatan Bersenjata Amerika di Pasifik, Admiral Robert Willard, mengaku dirinya berharap Korea Utara akan menepati janjinya mengakhiri program pembuatan senjata nuklir. Tapi ia menegaskan tidak terlalu optimistis. "Kami tidak melihat banyak perubahan di masa lalu," ucap Willard kepada anggota Kongres di Washington.

Dalam perjanjian yang diteken Rabu lalu, Korea Utara sepakat menghentikan sementara program pengayaan uraniumnya. Mereka juga bersedia menerima kehadiran inspektur nuklir Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sempat ditolak pada 2009.

Sebagai penggantinya, pemerintah Amerika menjanjikan 240 ribu ton bahan pangan, terutama bagi anak-anak yang terancam gizi buruk serta ibu hamil. Negeri adidaya itu juga akan menyelenggarakan pertukaran budaya, pendidikan, serta olahraga di antara kedua negara.

CBS NEWS | CHOSUN ILBO | BOSTON GLOBE | YONHAP | AP | SITA PLANASARI A.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.