Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lucu Saat Kunjungan Peres dan Barak di AS  

image-gnews
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak (kiri) dan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta (kanan) sesaat setelah Barak keluar dari mobil yang mengantarnya.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak (kiri) dan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta (kanan) sesaat setelah Barak keluar dari mobil yang mengantarnya.
Iklan

TEMPO.CO , Washington - Presiden Israel, Simon Peres, dan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, saling serang di media sebelum kunjungan mereka ke Amerika Serikat. Kontras dengan itu, di AS keduanya justru obral tawa.

Ehud Barak, yang berada di Washington untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta, mengundang senyum saat tiba di kantor koleganya itu. Limousin yang ditumpanginya tiba berbarengan dengan turunnya hujan lebat. Sementara Panetta menunggu di lobi dengan tepias air hujan, Barak tak kunjung keluar dari mobil. Usut punya usut, ternyata ia tak tahu bagaimana cara membuka pintu limousin itu.

Panetta mulai mesem-mesem ketika petugas keamanan berusaha keras membuka pintu mobil Barak. Ia tak bisa menahan diri untuk tertawa. Secara bercanda ia bilang, AS menjaga Barak di mobilnya dengan sangat sempurna. Barak akhirnya muncul, tersenyum, dan disambut Panetta dengan pelukan. Keduanya kemudian bergegas ke dalam gedung.

Barak dan Panetta kemudian mulai berbicara tentang hal-hal yang lebih serius, seperti Iran, Suriah, hubungan pertahanan AS-Israel dan peta perubahan di Timur Tengah, demikian juru bicara Pentagon mengatakan.

Sementara Peres, secara tak terduga menemukan temannya, host sebuah stasiun televisi. Di akhir acara, keduanya tertawa lebar dan berpelukan.

Mulanya, dia diundang dalam bincang-bincang yang dipandu Barbara Walters dalam acara The View. Peres ditanya tentang sikap Israel atas Iran dan ia menjawab, "Semua pilihan berada di meja... Dunia berada dalam bahaya jika Iran memiliki bom nuklir," ujarnya. "Saya memahami Anda [mengapa tak begitu khawatir] karena dunia Anda ada di Facebook, bukan?"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peres terkekeh, begitu juga Walters. Ia kemudian bertanya menghadap kamera dan meminta penonton, "Bolehkah saya meminta Anda menjadi teman saya di Facebook?"

Dia kemudian menambahkan, "Saya ingin memberitahu Anda, hari ini, melalui Internet, kita bisa membuat perdamaian di antara manusia, bukan hanya di kalangan pemerintah. Anda dapat berbicara satu sama lain secara bebas ... respon yang luar biasa. Dan kami akan senang jika Anda akan menjawab undangan saya untuk menjadi sahabat perdamaian dan sahabat saya."

Wawancara antara Walters dan Peres, dan ternyata keduanya adalah teman, berakhir dengan pelukan dan ciuman perpisahan. Tentu saja sambil terus tertawa-tawa.

TRIP B | HAARETZ


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran