TEMPO.CO , Kabul - Seorang Taliban bunuh diri dengan cara meledakkan bom mobil di Bandara Jalalabad, sebelah timur Afganistan, menyebabkan sedikitnya sembilan orang tewas dan melukai 10 lainnya.
Sejumlah pemberontak mengatakan aksi ledakan bom tersebut merupakan bentuk balas dendam atas pembakaran kitab suci Al-Quran di pangkalan militer Amerika Serikat, pekan lalu.
Para anggota militer Amerika Serikat mengaku pembakaran tersebut sesungguhnya tidak disengaja, tapi tak ayal telah menyulut protes di beberapa wilayah negara.
Menanggapi aksi bom bunuh diri di Jalalabad, NATO mengatakan mereka tidak mendapatkan laporan mengenai korban luka atau tewas di pihak mereka. Beberapa saksi mata di lapangan mengatakan korban ledakan terdiri dari warga sipil dan petugas militer penerbangan. "Sedikitnya empat mobil di pintu gerbang hancur."
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan melalui surat elektronik, "Serangan ini sebagai bentuk balas dendam terhadap serdadu yang membakar Al-Quran kami."
Kekerasan menyusul pembakaran Al-Quran di Afganistan masih berlanjut kendati Presiden Hamid Karzai telah meminta warganya tetap tenang dan tidak emosi menghadapi peristiwa di dekat pangkalan militer Bagram dekat Kabul.
Dalam pidatonya di televisi, Ahad, 26 Februari 2012, Karzai mengatakan, "Saya mengutuk keras pembakaran Al-Quran. Tapi, sekarang saatnya menurunkan emosi dan tetap tenang."
BBC | CHOIRUL