TEMPO.CO , Damaskus - Marie Colvin, seorang koresponden veteran yang tewas di Suriah pekan lalu, menemui ajal saat mencoba mendapatkan sepatu agar ia bisa lolos dari serangan penembakan. Demikian laporan rekan-rekannya yang berada di gedung yang sama.
Colvin, seorang New York asli, bekerja untuk The Sunday Times, London.
Seperti kebiasaan di Suriah, ia melepas sepatunya saat memasuki sebuah bangunan yang berfungsi sebagai pusat pers darurat. Dia berada di lantai dasar ketika roket menghantam lantai atas, The Sunday Times melaporkan.
Berasumsi kemudian bahwa bangunan itu adalah target, Colvin bergegas untuk mengambil sepatunya di aula. Sebuah roket mendarat hanya beberapa meter, kata surat kabar tersebut.
Colvin, 56, adalah satu-satunya wartawan Inggris di Baba Amr, Homs. Dia tewas bersama wartawan Prancis Remi Ochlik dalam serangan hari Rabu.
Ibunya, Rosemarie Colvin, mengatakan pekerja bantuan telah mencoba selama berhari-hari untuk mengambil jenazah putrinya dari negara yang dilanda perang saudara itu. Namun tak kunjung membuahkan hasil.
Dia menambahkan bahwa dia percaya putrinya memang sengaja ditargetkan oleh pasukan pemerintah Suriah. "Pertama (pasukan Suriah) meroket bagian depan gedung," katanya, memicu kecurigaan bahwa serangan terhadap media center darurat di mana Colvin dan Ochlik bersembunyi bukanlah kebetulan.
Sehari sebelum dia tewas, Colvin telah memberikan wawancara media untuk jaringan seperti ITN dan CNN tentang bentrokan yang sedang berlangsung di Homs, dan tentang seorang anak yang tewas di kota itu.
"Kematian bayi itu hanya menyedihkan," katanya kepada CNN. "Kami hanya melihat perutnya yang kecil, naik-turun dan naik-turun saat ia mencoba bernapas. Itu mengerikan.. Hati saya hancur," katanya. Colvin melaporkan kematian anak adalah "hanya salah satu dari banyak cerita" dalam kekerasan di Homs.
Wartawan dan aktivis telah menyelinap ke Suriah dalam upaya untuk melaporkan protes dan bentrokan yang terus-menerus menantang otoritas Presiden Bashar al-Assad. Pengepungan Baba Amr, di mana 28.000 warga sipil berada, disebut-sebut yang terburuk dalam konflik yang sudah berlangsung berbulan-bulan itu.
TRIP B |CNN