TEMPO.CO, Manila - Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas menyusul serbuan lusinan pria bersenjata ke sebuah penjara di Filipina selatan untuk membebaskan seorang tahanan.
Menurut taksiran polisi, tak kurang dari 50 laki-laki bersenjata menyerbu sebuah penjara di Kota Kidapawan, Provinsi Cotabato Utara, Ahad, 19 Februari 2012 dinihari waktu setempat.
Polisi mengatakan para penyerang berasal dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF). Mereka berusaha membebaskan seorang pemimpin, namun MILF menolak pernyataan kepolisian. Selain menewaskan tiga orang, 15 warga sipil cedera akibat serangan tersebut.
Serbuan itu berlangsung mulai pukul 22.00 malam waktu setempat. Serangan dimulai dengan nyalak senjata api penyerbu disusul lemparan granat ke pintu gerbang penjara. Beberapa saksi mata mengatakan kepada BBC, sejumlah pria bersenja dalam serangan tersebut kehilangan target, namun suara peringatan terdengar dari pihak kepolisian, selanjutnya terjadi adu senjata. "Mereka meninggalkan penjara usai melemparkan sejumlah granat."
Usai penyerbuan, salah seorang pekerja Palang Merah tampak berusaha membawa sejumlah warga sipil terluka ke rumah sakit, namun ada beberapa orang tewas di tempat akibat terkena berondongan peluru. Dua orang tewas tak jauh dari bar tempat karaoke.
Menurut laporan wartawan BBC di Manila, Kate McGeown, serangan itu berasal dari sedikitnya tiga kelompok berbeda dan geng kriminal yang aktif di kawasan tersebut, menyebabkan kesulitan untuk menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas tragedi serangan ini.
BBC | CHOIRUL