TEMPO.CO, London - Penerus harian News of the World yang dibelit skandal, perusahaan milik taipan Rupert Murdoch, akan terbit akhir pekan ini. Demikian disebutkan eksekutif News Corp, Ahad, 19 Februari 2012, di London, Inggris.
Dalam satu email kepada stafnya, CEO News International Tom Mockridge bilang bahwa Murdoch sendiri yang akan menyaksikan sendiri peluncuran The Sun on Sunday tersebut pada Ahad, 26 Februari mendatang.
Mockridge bilang dia yakin bahwa "semua orang akan menggenggam kesempatan untuk bergandeng tangan bersama dan mengirim suatu fajar baru yang hebat" untuk koran itu.
The Sun on Sunday akan menggantikan harian terlaris News of The World yang ditutup Juli tahun lalu setelah terungkap bahwa anggota staf redaksi secara rutin menyadap telepon-telepon dan menyogok sejumlah narasumber demi sajian eksklusif. Skandal besar itu mengguncang Inggris, yang selanjutnya diikuti lusinan penangkapan dan pengunduran diri, dan memicu suatu penyidikan luas terhadap etika media di Inggris Raya.
Skandal juga merusak kerajaan media dan reputasi Murdoch yang membuat dia tak punya pilihan lain selain menutup tabloid legendaris tersebut.
Sudah berembus sejak lama spekulasi bahwa taipan media kelahiran Australia itu berminat menggantikan harian yang memimpin pasar tersebut dengan tabloid harian lain begitu tiupan skandal berakhir.
Jumat pekan lalu Murdoch mengumumkan rencana untuk melansir The Sun on Sunday "segera", saat berbicara kepada para stafnya bahwa dia berniat membangun "warisan yang membanggakan" dari harian yang terlaris dari perusahaannya, The Sun.
Mockridge menyebutkan News International, yang sahamnya dimiliki News Corp, yang berbasis di New York, sudah bekerja melupakan skandal itu. "News Corporation sudah jelas memutuskan menyudahi apa yang telah salah di masa lalu," ujarnya. "Kami secara fundamental mengubah bagaimana kami menjalankan suatu bisnis."
AP | USA TODAY| DWI ARJANTO