TEMPO.CO , Paris - Presiden Prancis membenarkan kabar bahwa dia bakal maju dalam pertarungan pemilihan presiden yang berlangsung pada 22 April 2012.
Sebelumnya tak pernah terdengar bahwa dia ingin maju sebagai calon presiden. Namun dalam wawancara dengan stasiun televisi TF1 Prancis, Sarkozy mengiyakan soal pencalonan dirinya.
Dia menyatakan siap bertarung dengan penantangnya yang diusung barisan sosialis Prancis, Francois Hollande. Dalam beberapa kali jajak pendapat Hollande memenangi perebutan kursi presiden, termasuk di pemilihan babak kedua.
Menjelang masa pemilihan yang memasuki pekan ke 10, Sarkozy mengatakan keputusannya untuk maju adalah "serius" dan "tidak otomatis" tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya. Tapi dia katakan bahwa dia yakin bakal diberi kepercayaan untuk memimpin Prancis lagi dalam waktu lima tahun.
Dia katakan, "Saya mengambil keputusan ini karena Prancis, Eropa, dan dunia selama tiga tahun ini mengalami krisis yang belum pernah terjadi. Karena itu saya perlu mandat baru dari rakyat Prancis yang akan segera saya tinggalkan."
Sarkozy telah membawa kesejahteraan Prancis dengan cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bagus bahkan lebih tinggi dari negara-negara Eropa lainnya. "Masih banyak rakyat menganggur, tapi reformasi yagn kami bangun sangat efektif," ujarnya.
Pada kesempatan itu Sarkozy mengkritik balik serangan Hollande. Menurutnya, pernyataan yang dia sampaikan hanyalah sebagai "tanggapan" selanjutnya. Dia berujar, "Apa gagasan dia ke depan?"
Dalam akun Twitter-nya, Rabu, 15 Februari 2012, Sarkozy menulis bahwa dia akan melakukan kampanye ke sebelah selatan pelabuhan Marseille, Ahad, 19 Februari 2012.
Tak mau kalah langkah, Hollande membalas kritik Sarkozy dari kediamannya di Rouen sebelum pencalonan lawannya disiarkan televisi. "Beliau telah melakukan kesalahan selama lima tahun dan akan mengulang pengalaman itu," kata Hollande kepada wartawan.
Jajak pendapat terakhir yang dilakukan Harris, Rabu, 15 Februari 2012, menunjukkan angka 28 persen untuk Hollande, sedangkan 24 persen memilih Sarkozy. Demikian juga untuk pemilihan babak berikutnya, Holande masih unggul yakni 57 persen melawan 43 persen.
BBC | CHOIRUL