TEMPO.CO , Moskow: Pasukan keamanan Rusia telah membunuh pemimpin kelompok pemberontak Islam Caucasus Emirate, Ibragimkhalil Daudov, atas tuduhan merancang serangan bom bunuh diri yang merusak di Moskow pada perayaan tahun baru 2010 dan sejumlah pengeboman lainnya.
Dalam operasi penangkapan Daudov di Distrik Daghestan, Karabudakhkent, Kaukasus Utara, pasukan keamanan Rusia juga membunuh tiga militan lainnya.
Tubuh Daudov ditemukan tewas di hutan pada Selasa lalu akibat kehabisan darah dan kedinginan karena suhu dingin yang ekstrem. Ia terluka akibat hujan tembakan oleh polisi dekat rumah persembunyiannya di Dagestan, kawasan permukiman muslim pada Ahad lalu.
Komite Anti-Terorisme Rusia membenarkan tewasnya Daudov dan telah menyita beberapa video rekaman yang meminta penduduk desa-desa di sekitar tempat ia terbunuh meninggalkan keluarga mereka dan melakukan jihad.
“Percaya bahwa itu keputusan dia siapa yang harus hidup dan siapa yang pantas tewas, Daudov berjanji akan melakukannya dengan orang yang tidak mengerti hak-hak kriminal untuk membantu tirani dan pelanggar hukum,” ujar komite itu dalam pernyataannya.
Baca Juga:
Caucasus Emirate melakukan pemberontakan untuk mendirikan negara Islam di Kaukasus Utara. Pemimpin milisi ini, Doku Umarov kelahiran Chechen, mengklaim bertanggung jawab saat bom meledak di Bandara Domodedovo, Moskow, pada Januari tahun lalu yang menewaskan 37 orang.
Kepala Badan Keamanan Federal Rusia (FSB), Alexander Bortnikov, mengungkapkan, sudah 345 tersangka pemberontak dibunuh di Kaukasus Utara tahun lalu, termasuk 48 pemimpinnya. Menurut dia, kejahatan teroris di wilayah itu pada tahun lalu berjumlah 365 kasus atau menurun dibanding 2010 sebanyak 779 kasus.
Daudov dipantau aktif dalam perdagangan senjata, pengeboman, pemerasan sejak April 2011, ketika ia memimpin kelompok milisi menggantikan pemimpin yang sebelumnya tewas terbunuh.
BBC | REUTERS | THE MOSCOW TIMES | MARIA RITA