TEMPO.CO , NEW YORK: - Badan Hak Asasi Manusia Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan telah terjadi pelanggaran keji terhadap warga Suriah, terutama pemuda dan anak-anak.
Dalam laporannya kepada Majelis Umum PBB di New York, Selasa 14 Februari 2012, Komisaris Tinggi Badan HAM PBB Navi Pillay mengatakan kekerasan itu terjadi dalam tahanan-tahanan tentara pemerintahan Assad. "Militer Suriah telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar Pillay.
Pillay mengungkapkan, kekerasan dan pemerkosaan merupakan pelanggaran yang kerap dialami oleh para warga sipil yang ditahan militer pemerintahan Assad. Berdasarkan temuan Badan HAM PBB, 400 kematian warga sipil terjadi sejak awal 2012. Namun sayang, warga sipil terlalu takut untuk pergi ke rumah sakit dan mengadukan perlakuan keji yang menimpa mereka.
Badan HAM PBB kini tidak bisa lagi beroperasi di Suriah. Pillay khawatir itu bakal terus meningkatkan pelanggaran-pelanggaran HAM dalam beberapa pekan terakhir. Homs merupakan kota yang paling mengkhawatirkan.
"Lebih dari 300 orang dilaporkan telah tewas di kota itu sejak awal serangan 10 hari lalu. Sebagian dari mereka menjadi korban penembakan," kata Pillay.
Menanggapi laporan Pillay, Bashar Ja'afari, wakil Suriah untuk PBB, menyatakan Al-Qaidah adalah biang kerok pergolakan di Suriah. Dia mengklaim pemerintah sudah melakukan upaya sekuat mungkin untuk melindungi warga dari serangan.
"Ribuan korban sipil tak berdosa sebagai harga untuk upayanya guna memulihkan keamanan dan stabilitas di negara," katanya.
Sejak Maret tahun lalu, jumlah korban tewas akibat pergolakan di Suriah diperkirakan sudah menembus angka 7.000 orang. Pihak pemerintah mengatakan setidaknya 2.000 anggota pasukan pemerintah tewas di tangan teroris dan geng bersenjata. Namun angka tersebut belum dapat dipercaya sepenuhnya karena hingga saat ini akses media sangat dibatasi.
Selain memberikan laporan, Badan HAM PBB mengkritik gagalnya organisasi multibangsa itu dalam mengambil peran perdamaian di Suriah. "Kegagalan Dewan Keamanan PBB mengambil aksi kolektif yang tegas membuat Suriah semakin berani melancarkan aksi kekerasan untuk menghancurkan kaum oposisi," katanya. Itu artinya, korban rakyat sipil bakal terus berjatuhan.
| THE TELEGRAPH | BBC | SANDY INDRA PRATAMA