TEMPO.CO , Damaskus -- Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov berada di Suriah untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden Bashar al-Assad membahas penurunan tensi kekerasan. Kunjungan ini dilakukan setelah Rusia dan Cina mengunakan hak veto dalam resolusi PBB terhadap Suriah.
Lavrov disambut massa pro-Assad saat tiba di Damaskus. Ribuan pendukung Presiden Assad berjajar di jalan-jalan di Damaskus dan melambaikan bendera ketika iring-iringan mobil Lavrov melewati kota.
Sehari sebelumnya serangan di Kota Horm telah menewaskan 95 orang. Korban pertempuran tentara Suriah dan para pemberontak korban mencapai 7.000 orang sejak Maret tahun lalu.
Cina berharap kunjungan delegasi Rusia bisa menekan kekerasan yang terjadi di Suriah dan ada jalan keluar yang lebih baik. "Kami berharap mediasi yang dilakukan Rusia dapat berjalan dengan baik dan menjadi jalan terbaik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Liu Weimin.
Atas veto yang dilakukan Rusia dan Cina, mereka mendapat tekanan dari sejumlah negara Barat dan sekutunya. Cina sempat membantah veto yang dilakukan bukan karena kepentingan ekonomi, tapi mencari cara yang lebih baik.
BBC, ASIAONE, EKO ARI